Bombastis! PLN Butuh Dana Rp7.166 Triliun, Buat Apa?
Rabu, 03 November 2021 - 08:23 WIB
JAKARTA - Aksi korporasi PT PLN (Persero) untuk mendukung energi hijau , dekarbonisasi, dan mencapai target carbon neutral di 2060 membutuhkan nilai investasi yang bombastis. Perseroan memperkirakan pembiayaan proyek bisa mencapai USD500 miliar atau setara Rp7.166 triliun (kurs Rp14.300 per USD).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN, Sinthya Roesly menyebut, pihaknya memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder, khususnya instrumen pinjaman lunak untuk mempercepat pelaksanaan proyek, salah satunya dekarbonisasi.
"Selain itu, bantuan teknis untuk menetapkan standar proyek yang sesuai agar memenuhi syarat untuk pembiayaan hijau," ujar Sinthya, dikutip Rabu (3/11/2021).
Untuk mencapai target tersebut, PLN bakal meningkatkan porsi investasi keuangan ke sejumlah proyek ekonomi hijau (green financing) dengan meluncurkan kerangka pembiayaan berkelanjutan.
Selain itu, PLN membuka opsi pembiayaan dari berbagai instrumen. Pertama, green bonds atau obligasi hijau yang nanti hasilnya akan secara eksklusif diterapkan untuk membiayai kembali proyek dengan manfaat lingkungan.
Kedua, social bonds. Pendanaan ini akan dimanfaatkan PLN untuk menjalankan proyek-proyek strategis yang berdampak langsung pada masyarakat dan memitigasi persoalan sosial masyarakat.
Ketiga, sustainability bonds yang penerapannya bisa secara eksklusif diterapkan untuk membiayai kembali kombinasi proyek hijau dan sosial.
"PLN juga berkomitmen untuk memanfaatkan pendanaan ini semaksimal mungkin dengan sistem pengawasan berkelanjutan dan juga melakukan pelaporan dana yang diserap secara berkala," kata Sinthya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN, Sinthya Roesly menyebut, pihaknya memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder, khususnya instrumen pinjaman lunak untuk mempercepat pelaksanaan proyek, salah satunya dekarbonisasi.
"Selain itu, bantuan teknis untuk menetapkan standar proyek yang sesuai agar memenuhi syarat untuk pembiayaan hijau," ujar Sinthya, dikutip Rabu (3/11/2021).
Untuk mencapai target tersebut, PLN bakal meningkatkan porsi investasi keuangan ke sejumlah proyek ekonomi hijau (green financing) dengan meluncurkan kerangka pembiayaan berkelanjutan.
Selain itu, PLN membuka opsi pembiayaan dari berbagai instrumen. Pertama, green bonds atau obligasi hijau yang nanti hasilnya akan secara eksklusif diterapkan untuk membiayai kembali proyek dengan manfaat lingkungan.
Kedua, social bonds. Pendanaan ini akan dimanfaatkan PLN untuk menjalankan proyek-proyek strategis yang berdampak langsung pada masyarakat dan memitigasi persoalan sosial masyarakat.
Ketiga, sustainability bonds yang penerapannya bisa secara eksklusif diterapkan untuk membiayai kembali kombinasi proyek hijau dan sosial.
"PLN juga berkomitmen untuk memanfaatkan pendanaan ini semaksimal mungkin dengan sistem pengawasan berkelanjutan dan juga melakukan pelaporan dana yang diserap secara berkala," kata Sinthya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda