VTL Dibahas, Sinyal Keluar Masuk Indonesia-Singapura Tanpa Karantina?
Kamis, 04 November 2021 - 20:08 WIB
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Singapura tengah melakukan pembahasan vaccinated travel lanes atau VTL. Skema VTL memungkinkan pelancong yang telah divaksinasi Covid-19 bisa masuk sebuah negara tanpa perlu menjalani masa karantina.
“Saat ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan kementerian/lembaga lainnya serta pemerintah Singapura sedang melakukan pembahasan mengenai vaccinated travel lanes atau VTL,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Kamis (4/11/2021).
Wiku menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan skema VTL juga akan dibahas dengan negara lainnya. Nmun, hal tersebut tentunya disesuaikan dengan kondisi kasus di setiap negara.
“Tidak menutup kemungkinan adanya kerja sama yang dibangun dengan negara lainnya dengan tetap mempertimbangkan berbagai hal seperti kondisi kasus dan juga aspek sosial ekonomi antar negara,” paparnya.
Dia mengungkapkan bahwa kerjasama yang dilakukan pemerintah seperti mutual recognition agreement (MR) atau terkait dengan pengakuan sertifikat vaksin, travel corridor arrangement (TCA) dan VTL merupakan langkah pemulihan aktivitas masyarakat tapi dengan tetap mengantisipasi peluang kasus Covid-19 impor.
“(Ini) merupakan upaya pemulihan aktivitas masyarakat dengan tetap bertumpu pada kesepakatan atas standar protokol kesehatan yang jelas dan transparan. Sehingga, peluang importasi kasus dapat diantisipasi dengan baik,” tandasnya.
“Saat ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan kementerian/lembaga lainnya serta pemerintah Singapura sedang melakukan pembahasan mengenai vaccinated travel lanes atau VTL,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Kamis (4/11/2021).
Wiku menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan skema VTL juga akan dibahas dengan negara lainnya. Nmun, hal tersebut tentunya disesuaikan dengan kondisi kasus di setiap negara.
“Tidak menutup kemungkinan adanya kerja sama yang dibangun dengan negara lainnya dengan tetap mempertimbangkan berbagai hal seperti kondisi kasus dan juga aspek sosial ekonomi antar negara,” paparnya.
Dia mengungkapkan bahwa kerjasama yang dilakukan pemerintah seperti mutual recognition agreement (MR) atau terkait dengan pengakuan sertifikat vaksin, travel corridor arrangement (TCA) dan VTL merupakan langkah pemulihan aktivitas masyarakat tapi dengan tetap mengantisipasi peluang kasus Covid-19 impor.
“(Ini) merupakan upaya pemulihan aktivitas masyarakat dengan tetap bertumpu pada kesepakatan atas standar protokol kesehatan yang jelas dan transparan. Sehingga, peluang importasi kasus dapat diantisipasi dengan baik,” tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda