Asyik, Platform BuddyKu Bikin Foto Selfie Bisa Dapat Doku
Sabtu, 06 November 2021 - 00:08 WIB
Berbeda dari platform media sosial lainnya yang memiliki syarat pengikut atau subcriber untuk bisa mendapatkan keuntungan secara finansial, pada platform BuddyKu aspek finansialnya dinilai berdasarkan kualitas konten yang diterbitkan.
"Dengan membuat konten lalu konten itu disukai atau dikonsumsi oleh publik, maka setiap interaksinya akan dikonversi menjadi rupiah," kata Prabu.
Prabu kemudian memberikan contoh, ketika seseorang mengupload sebuah foto selfie pada platform BuddyKu, maka belum memiliki nilai informasi kepada masyarakat.
"Tapi kalau selfie ditambahkan artikel berisi tips 5 selfie yang baik, nah itu baru bisa naik. Jadi konten yang naik itu kita pastikan memiliki nilai informasi, karena memang kita concern pada begitu banyak informasi yang salah dan banyaknya hoax di ruang internet," sambungnya.
Prabu menambahkan untuk bisa tergabung dalam sebuah ekosistem citizen journalism melalui platform BuddyKu caranya cukup mudah, masyarakat cukup mendaftar, dan kemudian bisa digunakan.
"Nah di sini tidak ada syarat seperti Youtube yang harus memiliki 1.000 subcriber dulu misalnya, karena kita percaya bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk bisa memproduksi informasi yang berkualitas," pungkas Prabu.
"Dengan membuat konten lalu konten itu disukai atau dikonsumsi oleh publik, maka setiap interaksinya akan dikonversi menjadi rupiah," kata Prabu.
Prabu kemudian memberikan contoh, ketika seseorang mengupload sebuah foto selfie pada platform BuddyKu, maka belum memiliki nilai informasi kepada masyarakat.
"Tapi kalau selfie ditambahkan artikel berisi tips 5 selfie yang baik, nah itu baru bisa naik. Jadi konten yang naik itu kita pastikan memiliki nilai informasi, karena memang kita concern pada begitu banyak informasi yang salah dan banyaknya hoax di ruang internet," sambungnya.
Prabu menambahkan untuk bisa tergabung dalam sebuah ekosistem citizen journalism melalui platform BuddyKu caranya cukup mudah, masyarakat cukup mendaftar, dan kemudian bisa digunakan.
"Nah di sini tidak ada syarat seperti Youtube yang harus memiliki 1.000 subcriber dulu misalnya, karena kita percaya bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk bisa memproduksi informasi yang berkualitas," pungkas Prabu.
(uka)
tulis komentar anda