Menkop Teten Dorong Ekspor Kelapa lewat Koperasi Terintegrasi
Selasa, 09 November 2021 - 15:30 WIB
Sementara nilai ekspor kopra mentah mencapai USD236,3 juta dengan pangsa pasar 22,92%, untuk komoditas ini, Indonesia merupakan peringkat ke-2 di dunia setelah Filipina.
Selanjutnya, kelapa parutan kering mencetak nilai ekspor USD178,8 juta dengan pangsa pasar 24,28%. Indonesia merupakan peringkat ke-2 di dunia setelah Filipina. Lalu, gula kelapa, dengan nilai ekspor USD79,1 juta dengan pangsa pasar 3,99%. Indonesia merupakan peringkat 9 di dunia.
Sedangkan kelapa segar dalam batok memiliki nilai ekspor USD58,7 juta dengan pangsa pasar 29,8%. Untuk kelapa segar, Indonesia menduduki peringkat ke-2 di dunia setelah Thailand.
Produk kelapa lainnya, yakni sabut kelapa memiliki nilai ekspor USD9,2 juta dengan pangsa pasar 1,2%. Untuk sabut, Indonesia merupakan peringkat 11 di dunia.
Teten menambahkan, pengembangan ekspor produk kelapa ini diharapkan mendongkrak kontribusi ekspor UMKM. Saat ini kontribusi ekspor UMKM nasional masih 15,65% (data tahun 2019), jauh dibanding beberapa negara lainnya, seperti Singapura 41%, Thailand 29%, atau China yang mencapai 60%. "Pemerintah menargetkan kontribusi ekspor UMKM meningkat menjadi 17% di 2024," kata Teten.
Selanjutnya, kelapa parutan kering mencetak nilai ekspor USD178,8 juta dengan pangsa pasar 24,28%. Indonesia merupakan peringkat ke-2 di dunia setelah Filipina. Lalu, gula kelapa, dengan nilai ekspor USD79,1 juta dengan pangsa pasar 3,99%. Indonesia merupakan peringkat 9 di dunia.
Sedangkan kelapa segar dalam batok memiliki nilai ekspor USD58,7 juta dengan pangsa pasar 29,8%. Untuk kelapa segar, Indonesia menduduki peringkat ke-2 di dunia setelah Thailand.
Produk kelapa lainnya, yakni sabut kelapa memiliki nilai ekspor USD9,2 juta dengan pangsa pasar 1,2%. Untuk sabut, Indonesia merupakan peringkat 11 di dunia.
Teten menambahkan, pengembangan ekspor produk kelapa ini diharapkan mendongkrak kontribusi ekspor UMKM. Saat ini kontribusi ekspor UMKM nasional masih 15,65% (data tahun 2019), jauh dibanding beberapa negara lainnya, seperti Singapura 41%, Thailand 29%, atau China yang mencapai 60%. "Pemerintah menargetkan kontribusi ekspor UMKM meningkat menjadi 17% di 2024," kata Teten.
(fai)
tulis komentar anda