Tiga Bisnis Utama LPKR Tumbuh di 2021
Rabu, 17 November 2021 - 15:30 WIB
JAKARTA - Dalam publikasi risetnya yang terbaru, Analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa menyampaikan bahwa pertumbuhan pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) pada 2021 ditopang oleh tiga lini bisnis utama, yakni pembangunan properti, kesehatan, dan properti sewa.
Per September 2021, pendapatan properti LPKR naik 26,2% year on year (yoy) menjadi Rp2,99 triliun, kesehatan naik 46,7% yoy menjadi Rp5,89 riliun dan properti sewa naik 71,2% yoy menjadi Rp2,07 triliun. “Sampai akhir 2021, LPKR diperkirakan mencatatkan pendapatan sebesar Rp13,88 triliun, naik 16% yoy dari periode 2020 yang sebesar Rp11,96 triliun,” paparnya.
(Baca juga:Analis Proyeksikan Pendapatan LPKR Tumbuh 37% di 2021)
Yasmin melanjutkan bahwa bisnis properti LPKR terus menunjukkan pertumbuhan dengan pencapaian pra penjualan sebesar Rp3,89 triliun per September 2021, naik 70,7% yoy dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut sudah mencapai 92% target pra penjualan tahun ini sebesar Rp4,2 triliun.
Hingga kuartal III/2021, pra penjualan properti LPKR meningkat 71% yoy menjadi Rp3,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,3 triliun. Yasmin juga menambahkan, “Dengan ekspektasi pertumbuhan pendapatan, LPKR setidaknya mampu membukukan laba bersih Rp79 miliar pada 2021.”
(Baca juga:Pendapatan LPKR di Kuartal III/2021 Capai Rp10,95 Triliun)
CEO LPKR John Riady mengatakan bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan penurunan kasus Covid-19. Hal ini didukung juga oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial.
LPKR, lanjut John Riady, juga optimistis akan mencatatkan pendapatan pra penjualan sebesar Rp4,2 triliun sampai akhir tahun 2021. Hal ini terutama ditopang oleh segmen rumah tapak.
(Baca juga:Pendapatan Tembus Rp10,9 Triliun, LPKR Pembayar Pajak Terbesar)
Per September 2021, pendapatan properti LPKR naik 26,2% year on year (yoy) menjadi Rp2,99 triliun, kesehatan naik 46,7% yoy menjadi Rp5,89 riliun dan properti sewa naik 71,2% yoy menjadi Rp2,07 triliun. “Sampai akhir 2021, LPKR diperkirakan mencatatkan pendapatan sebesar Rp13,88 triliun, naik 16% yoy dari periode 2020 yang sebesar Rp11,96 triliun,” paparnya.
(Baca juga:Analis Proyeksikan Pendapatan LPKR Tumbuh 37% di 2021)
Yasmin melanjutkan bahwa bisnis properti LPKR terus menunjukkan pertumbuhan dengan pencapaian pra penjualan sebesar Rp3,89 triliun per September 2021, naik 70,7% yoy dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut sudah mencapai 92% target pra penjualan tahun ini sebesar Rp4,2 triliun.
Hingga kuartal III/2021, pra penjualan properti LPKR meningkat 71% yoy menjadi Rp3,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,3 triliun. Yasmin juga menambahkan, “Dengan ekspektasi pertumbuhan pendapatan, LPKR setidaknya mampu membukukan laba bersih Rp79 miliar pada 2021.”
(Baca juga:Pendapatan LPKR di Kuartal III/2021 Capai Rp10,95 Triliun)
CEO LPKR John Riady mengatakan bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan penurunan kasus Covid-19. Hal ini didukung juga oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial.
LPKR, lanjut John Riady, juga optimistis akan mencatatkan pendapatan pra penjualan sebesar Rp4,2 triliun sampai akhir tahun 2021. Hal ini terutama ditopang oleh segmen rumah tapak.
(Baca juga:Pendapatan Tembus Rp10,9 Triliun, LPKR Pembayar Pajak Terbesar)
tulis komentar anda