Harga Mobil Listrik Menguras Kantong, Airlangga: Ada Insentif

Kamis, 18 November 2021 - 21:40 WIB
Harga jual kendaraan elektrik atau mobil listrik cukup menguras kantong alias mahal. Foto/MPI/Yudhistiro Pranoto
JAKARTA - Pemerintah berkomitmen menerapkan energi bersih sebagai langkah mitigasi perubahan iklim. Salah satunya akan diwujudkan melalui penggunaan kendaraan ramah lingkungan yang rendah emisi.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui harga jual kendaraan elektrik atau mobil listrik cukup menguras kantong alias mahal.

"Memang kita ketahui bahwa dari segi harga, mobil elektrik lebih tinggi 30-40 persen dibanding mobil (berbahan bakar) BBM," kata Airlangga dalam video virtual, Kamis (18/11/2021).





Lanjutnya, pemerintah telah memberikan kebijakan insentif pada kendaraan berbasis listrik (electric vehicle/EV) guna mendorong pertumbuhannya. Insentif diberikan lantaran harga EV terlampau tinggi dibandingkan kendaraan konvensional (combustion engine) yang menggunakan energi fosil, yakni minyak.

Hitungannya akan didasari pada tingkat emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan. Bukan tidak mungkin, semakin kecil emisi gas buang yang dihasilkan, semakin besar pula insentif yang diberikan.

"Jadi saya mau tekankan, teknologi itu tidak statis. Teknologi akan terus berkembang, pertama mungkin EV, lalu kedua ke hydrogen energy yang mana kita punya potensi ke sana," tuturnya.



Dia menambahkan, PLN bisa memerapkan EV. Namun untuk itu, perseroan juga membutuhkan dukungan dari pemerintah agar pengembangan EV menjadi optimum. "Kami terima kasih PPnBM dihapus, tapi ada dua pajak lain yakni PPN dan PPh terkait mobil listrik yang dinikmati mobil fosil dan saat ini belum dimiliki mobil," paparnya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More