Capai Rp2.499 Triliun, Ekspor Nonmigas Indonesia Tembus Rekor Dunia
Selasa, 23 November 2021 - 17:29 WIB
Ekspor nonmigas Indonesia menembus rekor dunia. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi merasa gembira dengan pencapaian ekspor Indonesia di tahun 2021. Menurutnya, rekor ekspor non-migas tahun ini telah menembus rekor dunia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas pada periode Januari hingga Oktober menyentuh angka USD176 miliar atau sekitar Rp2.499 triliun (kurs Rp14.200). Sementara di bulan Oktober, nilainya mencapai USD22,03 miliar (Rp312,8 triliun).
"Sebenarnya pada kuartal III tahun ini, Indonesia diberi anugerah yang luar biasa, karena ekspor nonmigas pada 2021 tembus rekor-rekor dunia," ujarnya dalam acara Penganugerahan Pemenang Good Design Indonesia 2021, Selasa (23/11/2021).
Menurut Mendag, peningkatan kinerja ekspor ini didorong oleh supercycle komoditas, yaitu adanya fluktuasi harga komoditas yang cenderung tinggi.
"Hal ini juga karena kita berevolusi dari penjual barang mentah, barang setengah jadi, menjadi barang industri dan industri berteknologi tinggi," jelas Mendag.
Secara keseluruhan, nilai ekspor Indonesia baik migas maupun nonmigas mencapai USD186 miliar (Rp2.641 triliun). Menurutnya, angka ini tertinggi sepanjang sejarah. Oleh karenanya, pihaknya berkomitmen untuk menjaga kinerja ini.
"Kita harus jaga, karena ini bagian ekspor Indonesia. Menjaga neraca perdagangan artinya menjaga neraca transaksi berjalan, menjaga semua ekosistem ekonomi makro," tandas Mendag.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas pada periode Januari hingga Oktober menyentuh angka USD176 miliar atau sekitar Rp2.499 triliun (kurs Rp14.200). Sementara di bulan Oktober, nilainya mencapai USD22,03 miliar (Rp312,8 triliun).
"Sebenarnya pada kuartal III tahun ini, Indonesia diberi anugerah yang luar biasa, karena ekspor nonmigas pada 2021 tembus rekor-rekor dunia," ujarnya dalam acara Penganugerahan Pemenang Good Design Indonesia 2021, Selasa (23/11/2021).
Menurut Mendag, peningkatan kinerja ekspor ini didorong oleh supercycle komoditas, yaitu adanya fluktuasi harga komoditas yang cenderung tinggi.
"Hal ini juga karena kita berevolusi dari penjual barang mentah, barang setengah jadi, menjadi barang industri dan industri berteknologi tinggi," jelas Mendag.
Secara keseluruhan, nilai ekspor Indonesia baik migas maupun nonmigas mencapai USD186 miliar (Rp2.641 triliun). Menurutnya, angka ini tertinggi sepanjang sejarah. Oleh karenanya, pihaknya berkomitmen untuk menjaga kinerja ini.
"Kita harus jaga, karena ini bagian ekspor Indonesia. Menjaga neraca perdagangan artinya menjaga neraca transaksi berjalan, menjaga semua ekosistem ekonomi makro," tandas Mendag.
(uka)
tulis komentar anda