Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Sudah Kembali Seperti Sebelum Pandemi
Kamis, 25 November 2021 - 19:19 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa Indonesia telah menjadi salah satu negara yang perekonomian nya telah kembali ke tingkat atau level sebelum pandemi COVID-19. Meski pertumbuhan Indonesia pada kuartal III 2021 mengalami perlambatan, dimana angka yang tercatat tumbuh 3,5% dari 7,1% pada kuartal sebelumnya.
"Namun, tentu perlambatan ekonomi ini tidak hanya dialami Indonesia, tetapi oleh banyak negara di dunia," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KITA pada Kamis (25/11/2021).
Dia mencontohkan pertumbuhan ekonomi China yang juga melambat dari 7,9% pada kuartal II 2021 menjadi 4,9% pada kuartal III, ekonomi Amerika Serikat dari 12,2% menjadi 4,9%, dan Filipina dari 12% menjadi 7,1%. Dengan perhitungan skala 100, size PDB Indonesia telah mencapai 101,1.
"China sudah melonjak, AS juga, Filipina belum, Thailand baru saja, dan tetangga kita, Malaysia masih 96,4," ungkap Mantan Direktur Bank Dunia itu.
Bahkan, kondisi Indonesia yang membaik ini, lanjut dia, sudah mendapatkan afirmasi berupa rating dari Fitch yang baru mengumumkan bahwa Indonesia berada pada tingkat BBB. Hal ini juga didukung dengan aktivitas ekonomi domestik yang membaik, akselerasi vaksinasi, dan dari sisi konsolidasi fiskal dan reformasi perpajakan, merupakan faktor yang mendorong Indonesia tetap terjaga dari sisi credit rating.
"Ini menggambarkan momentum pemulihan berjalan baik dan upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi struktural juga dilihat menjadi satu hasil yang cukup baik,” pungkas Sri Mulyani.
"Namun, tentu perlambatan ekonomi ini tidak hanya dialami Indonesia, tetapi oleh banyak negara di dunia," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KITA pada Kamis (25/11/2021).
Dia mencontohkan pertumbuhan ekonomi China yang juga melambat dari 7,9% pada kuartal II 2021 menjadi 4,9% pada kuartal III, ekonomi Amerika Serikat dari 12,2% menjadi 4,9%, dan Filipina dari 12% menjadi 7,1%. Dengan perhitungan skala 100, size PDB Indonesia telah mencapai 101,1.
"China sudah melonjak, AS juga, Filipina belum, Thailand baru saja, dan tetangga kita, Malaysia masih 96,4," ungkap Mantan Direktur Bank Dunia itu.
Bahkan, kondisi Indonesia yang membaik ini, lanjut dia, sudah mendapatkan afirmasi berupa rating dari Fitch yang baru mengumumkan bahwa Indonesia berada pada tingkat BBB. Hal ini juga didukung dengan aktivitas ekonomi domestik yang membaik, akselerasi vaksinasi, dan dari sisi konsolidasi fiskal dan reformasi perpajakan, merupakan faktor yang mendorong Indonesia tetap terjaga dari sisi credit rating.
"Ini menggambarkan momentum pemulihan berjalan baik dan upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi struktural juga dilihat menjadi satu hasil yang cukup baik,” pungkas Sri Mulyani.
(akr)
tulis komentar anda