Menkop dan UKM Teten Masduki Percepat UMKM Go Digital

Minggu, 07 Juni 2020 - 17:11 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pelaku UMKM harus siap menghadapi masalah dalam pemasaran yaitu penurunan permintaan secara drastis, yang dominan terjadi pada sektor makanan dan minuman serta industri kreatif. Foto/Dok
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM mempercepat UMKM menerapkan praktik bisnis secara digital di tengah wabah Covid-19. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pelaku UMKM harus siap menghadapi masalah dalam pemasaran yaitu penurunan permintaan secara drastis, yang dominan terjadi pada sektor makanan dan minuman serta industri kreatif. Hal ini berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM.

“Digitalisasi KUMKM adalah kunci pemulihan ekonomi, sebab baru 13 persen UMKM yang sudah terkoneksi dengan digital. Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM akan mempercepat UMKM go digital,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Jakarta.

Dia melanjutkan berbagai kebijakan yang dilakukan untuk mempercepat UMKM go digital ini antara lain dengan refocusing terhadap program pelatihan di KemenkopUKM. Adapun, pelatihan itu diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan KUMKM terkait digitalisasi, salah satunya adalah melalui laman www.edukukm.id dan seri podcast.



Selain itu, dilakukan program pendampingan kakak asuh KUMKM di Smesco untuk akselerasi on boarding pelaku KUMKM dari offline ke online. “Program lain yang langsung menyentuh usaha rakyat adalah pendampingan warung sembako offline ke online,” ungkap Teten.

Sambung dia menambahkan, KemenkopUKM juga memberikan layanan konsultasi, salah satunya adalah program bantuan konsultasi hukum via chat dengan pengacara yang dapat diakses di portal www.JDIH.Kemenkopukm.go.id. "Itu untuk meningkatkan kemampuan aspek hukum pelaku UMKM," jelasnya.

Ia juga menegaskan, KemenkopUKM mendorong KUMKM untuk dapat mengoptimalisasikan pemasaran secara online, sehingga pelaku usaha tetap produktif di kondisi pandemi yang tidak memungkinkan aktivitas transaksi secara langsung.

“Pemerintah sudah coba mendorong atau melakukan pendekatan-pendekatan kepada e-commerce atau marketplace untuk membuat laman khusus KUMKM. Sehingga semua produk UMKM bisa masuk di laman tersebut dan bisa perlahan-lahan mulai mensubstisusi produk-produk impor yang selama ini mendominasi laman di marketplace,” paparnya

Teten kembali mengingatkan kalangan pelaku UMKM, bahwa harus mengikuti protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Aspek kesehatan, keamanan dan jaga jarak harus diperhatikan saat memulai bisnis di era new normal atau tatanan baru. “Saya percaya perempuan UMKM termasuk IWAPI mampu bangkit untuk memulihkan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pemerintah juga memberi perlakuan khusus bagi KUMKM dalam pengadaan barang dan jasa. Dalam waktu dekat, akan dibuka laman KUMKM di e-katalog LKPP sehingga bisa mendorong kementerian, lembaga, pemda, serta BUMN untuk belanja barang dan jasanya dengan memprioritaskan produk KUMKM.

Saat ini, KemenkopUKM sudah melakukan pelatihan-pelatihan kepada KUMKM agar bisa masuk di laman tersebut. Para pengusaha IWAPI bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More