Omicron Mengintai, Pengamat Penerbangan: Naik Pesawat Tetap Aman Asal Patuhi Prokes
Selasa, 30 November 2021 - 13:37 WIB
JAKARTA - Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo mendukung langkah pemerintah dalam mengantisipasi masuknya virus varian baru Covid-19 yaitu Omicron dan sejumlah upaya pengetatan.
Menurut Gatot, dengan adanya pengetatan terhadap warga negara asing maupun lokal akan berdampak terhadap berbagai sektor khususnya industri penerbangan.
“Sebenarnya ini kaitannya dengan kesehatan dan imigrasi ya. Kalau penerbangan sebenarnya kan cuma sebagai sarana pengangkut. Dan selama ini sudah banyak kajian ilmiah, di pesawat tidak banyak atau hampir tidak ada penularan Covid-19,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (30/11/2021).
Dengan kata lain, Gatot berpendapat untuk naik pesawat pada masa pengetatan antisipasi varian Omicron ataupun PPKM Level 3 sebagai antisipsi lonjakan kasus itu seharusnya tidak ada masalah.
“Sebenarnya kan tak masalah terbangnya, mau terbang pun ada syarat (ini-itu) tapi karena ada larangan masuk bagi WNA atau WNI oleh negara atau pemerintah ya harus dipatuhi bagaimana lagi, mau tidak mau penerbangan pun ikut terdampak,” tukasnya.
Gatot mengatakan, jika varian baru ini semakin banyak ditemukan atau menginfeksi lebih banyak orang maka kemungkinan akan berpengaruh besar pada penerbangan.
“Karena jumlah penumpang akan turun lagi. Seperti pada varian Delta, tanpa dilarang juga orang akan takut terbang. Jadi memang Omicron-nya ini harus ditangani dulu oleh pemerintah,” ujarnya.
Meski demikian, Gatot menyarankan langkah yang harus ditekankan bahwa penerbangan selama ini adalah selamat, aman dan sehat. “Maskapai dan stakeholder penerbangan harus terus menjaga itu (protokol kesehatan). Jadi nanti waktu Omicron ini sudah bisa diatasi dan masyarakat sudah percaya diri untuk terbang, sektor penerbangan tetap bisa mempertahankan diri sebagai sarana transportasi yang sehat,” tandasnya.
Menurut Gatot, dengan adanya pengetatan terhadap warga negara asing maupun lokal akan berdampak terhadap berbagai sektor khususnya industri penerbangan.
“Sebenarnya ini kaitannya dengan kesehatan dan imigrasi ya. Kalau penerbangan sebenarnya kan cuma sebagai sarana pengangkut. Dan selama ini sudah banyak kajian ilmiah, di pesawat tidak banyak atau hampir tidak ada penularan Covid-19,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (30/11/2021).
Dengan kata lain, Gatot berpendapat untuk naik pesawat pada masa pengetatan antisipasi varian Omicron ataupun PPKM Level 3 sebagai antisipsi lonjakan kasus itu seharusnya tidak ada masalah.
“Sebenarnya kan tak masalah terbangnya, mau terbang pun ada syarat (ini-itu) tapi karena ada larangan masuk bagi WNA atau WNI oleh negara atau pemerintah ya harus dipatuhi bagaimana lagi, mau tidak mau penerbangan pun ikut terdampak,” tukasnya.
Gatot mengatakan, jika varian baru ini semakin banyak ditemukan atau menginfeksi lebih banyak orang maka kemungkinan akan berpengaruh besar pada penerbangan.
“Karena jumlah penumpang akan turun lagi. Seperti pada varian Delta, tanpa dilarang juga orang akan takut terbang. Jadi memang Omicron-nya ini harus ditangani dulu oleh pemerintah,” ujarnya.
Meski demikian, Gatot menyarankan langkah yang harus ditekankan bahwa penerbangan selama ini adalah selamat, aman dan sehat. “Maskapai dan stakeholder penerbangan harus terus menjaga itu (protokol kesehatan). Jadi nanti waktu Omicron ini sudah bisa diatasi dan masyarakat sudah percaya diri untuk terbang, sektor penerbangan tetap bisa mempertahankan diri sebagai sarana transportasi yang sehat,” tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda