Di Webinar MNC Sekuritas, SAMF Bocorkan 6 Strategi Jitu Panen Cuan Bisnis Pupuk

Rabu, 01 Desember 2021 - 21:21 WIB
MNC Sekuritas bersama SAMF memaparkan potensi bisnis pupuk di Indonesia. Foto/Ist
JAKARTA - MNC Sekuritas merupakan unit bisnis dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) dan perusahaan sekuritas terbaik yang memiliki reputasi serta mendapat beragam penghargaan. Sejalan dengan hal tersebut, MNC Sekuritas senantiasa memberikan update terbaru seputar emiten dalam dunia pasar modal bagi nasabahnya.



Terbaru, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) memaparkan perkembangan bisnisnya dalam acara Webinar bersama MNC Sekuritas pada Rabu (1/12/2021). Acara webinar ini bertajuk “Strategi Jitu SAMF Menuai Keuntungan Bisnis Pupuk ”.

Pada acara webinar ini, Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) Ir. Yahya Taufik memaparkan strategi jitu yang ditempuh SAMF untuk bisa mendapatkan keuntungan bisnis pupuk.



“Sejak berdiri tahun 1998, kami bersyukur karena SAMF selalu mencetak laba setiap tahunnya. Hingga kuartal III tahun 2021, kami telah mencetak penjualan dengan peningkatan sebesar Rp1,25 triliun atau setara dengan 25,50% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, kami merasa optimistis dengan menargetkan penjualan sebesar Rp2,4 triliun pada tahun 2022,” jelas Yahya.

Yahya menambahkan, terdapat 6 strategi yang dilakukan oleh PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) dalam meraih keuntungan. Strategi tersebut antara lain: (1) peningkatan efisiensi; (2) penguatan modal usaha; (3) keamanan dan jaminan bahan baku; (4) premium quality product; (5) penguatan research dan (6) networking sales dan produk intensif.

“SAMF bersikap sangat objektif dalam menentukan lokasi pabrik karena kami membangun pabrik yang mendekati pasar untuk mengurangi biaya transportasi. Selain itu, kami juga melakukan kerja sama perbankan dan kerja sama eksklusif dengan perusahaan penghasil bahan baku. Kami juga melakukan penguatan research dan meningkatkan loyalitas dari customer. Terobosan juga telah kami lakukan dengan melakukan aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia,” kata Yahya.

Research Analyst MNC Sekuritas Aqil Triyadi memaparkan sectoral outlook CPO ke depannya dan bagaimana turunannya terhadap industri pupuk di Indonesia. Aqil memaparkan pemerintah telah menanggarkan anggaran sebesar Rp104 triliun untuk ketahanan pangan dan diberikan pada Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebesar Rp21 triliun. Hal ini tentu akan menguntungkan industri turunan pertanian seperti kelapa sawit dan pupuk.

“Hal yang menarik terkait industri pupuk adalah melihat bagaimana perkembangan industri pertanian khususnya pada Crude Palm Oil (CPO), di mana dengan meningkatnya permintaan terhadap CPO akan berdampak positif pada konsumsi pupuk. Prospek emiten pupuk yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia seperti SAMF sangat diuntungkan dengan hal tersebut, setidaknya hingga awal tahun 2022 di tengah curah hujan yang tinggi," jelas Aqil.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More