Marketplace Kripto Besutan Lokal Terus Tumbuh di Tengah Pandemi
Jum'at, 03 Desember 2021 - 06:10 WIB
JAKARTA - Marketplace kripto karya anak bangsa terus tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Kali ini, muncul Toko NFT merupakan marketplace kripto besutan lokal dari Bangka Belitung.
"Ini sejalan dengan perkembangan e-commerce bahwa aset kripto memiliki peran penting mendorong ekonomi digital di dalam negeri," kata CEO Toko Karya Digital, Agung Pratomo, dikutip melalui pernyataan resmi, Jumat (3/12/2021).
Berdasarkan laporan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) jumlah investor kripto Indonesia per Februari tahun 2021 mencapai 4,2 juta orang. Data investor ini menunjukkan perkembangan cryptocurrency di dalam negeri cukup positif dari segi perdagangan komoditi dan investasi aset kripto.
Sementara, Kementerian Perdagangan juga mencatat hingga akhir Mei 2021 jumlah pelaku aset kripto tumbuh lebih dari 50% menjadi 6,5 juta orang, dan pada tahun 2020 tumbuh sekitar 4 juta orang.
Munculnya non-fungible token (NFT) adalah contoh utama perpaduan antara blockchain dengan karya kreatif digital. NFT mulai menarik perhatian khalayak ramai karena belum pernah terjadi sebelumnya. Kreasi teknologi baru telah mendorong pengembangan skala besar dari rantai industri Blockchain.
Agung mengtakan Toko NFT memiliki keunikan dan keunggulan serta berbeda dibanding platform lainnya, di antaranya adalah NFT staking, multichain NFT, metaverse NFT gallery, Instagram NFT hingga NFT launchpad, dan hingga saat ini belum ada yang pernah menyediakan fitur-fitur itu dalam satu platform.
"Oleh sebab itu, kami mencoba menyediakan kebutuhan bagi para pemain di industri blockchain ini. Kita berupaya menjadi pelaku ekonomi kreatif seiring berkembangnya pertumbuhan kripto NFT di tanah air," kata dia.
Agung menjelaskan Toko NFT ini sudah memenuhi segala aspek kriteria teknologi sesuai perkembangan NFT dan mampu bersaing dengan kompetitor skala global.
"Harapan kami, TokoNFT dapat menjadi wadah untuk berkumpulnya para kreator nasional dan internasional untuk saling berkumpul dalam memajukan industri ekonomi kreatif," tandasnya.
"Ini sejalan dengan perkembangan e-commerce bahwa aset kripto memiliki peran penting mendorong ekonomi digital di dalam negeri," kata CEO Toko Karya Digital, Agung Pratomo, dikutip melalui pernyataan resmi, Jumat (3/12/2021).
Berdasarkan laporan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) jumlah investor kripto Indonesia per Februari tahun 2021 mencapai 4,2 juta orang. Data investor ini menunjukkan perkembangan cryptocurrency di dalam negeri cukup positif dari segi perdagangan komoditi dan investasi aset kripto.
Sementara, Kementerian Perdagangan juga mencatat hingga akhir Mei 2021 jumlah pelaku aset kripto tumbuh lebih dari 50% menjadi 6,5 juta orang, dan pada tahun 2020 tumbuh sekitar 4 juta orang.
Munculnya non-fungible token (NFT) adalah contoh utama perpaduan antara blockchain dengan karya kreatif digital. NFT mulai menarik perhatian khalayak ramai karena belum pernah terjadi sebelumnya. Kreasi teknologi baru telah mendorong pengembangan skala besar dari rantai industri Blockchain.
Agung mengtakan Toko NFT memiliki keunikan dan keunggulan serta berbeda dibanding platform lainnya, di antaranya adalah NFT staking, multichain NFT, metaverse NFT gallery, Instagram NFT hingga NFT launchpad, dan hingga saat ini belum ada yang pernah menyediakan fitur-fitur itu dalam satu platform.
"Oleh sebab itu, kami mencoba menyediakan kebutuhan bagi para pemain di industri blockchain ini. Kita berupaya menjadi pelaku ekonomi kreatif seiring berkembangnya pertumbuhan kripto NFT di tanah air," kata dia.
Agung menjelaskan Toko NFT ini sudah memenuhi segala aspek kriteria teknologi sesuai perkembangan NFT dan mampu bersaing dengan kompetitor skala global.
"Harapan kami, TokoNFT dapat menjadi wadah untuk berkumpulnya para kreator nasional dan internasional untuk saling berkumpul dalam memajukan industri ekonomi kreatif," tandasnya.
(nng)
tulis komentar anda