Santri Digitalpreneur Bidik 1.000 Pesantren, Sandiaga Dorong Para Santri Ciptakan Lapangan Kerja
Minggu, 05 Desember 2021 - 10:08 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap para santri yang telah mengikuti program “Santri Digitalpreneur Indonesia” dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi kreatif Tanah Air, khususnya di bidang teknologi digital hingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam kegiatan Silaturahmi dan Apresiasi Santri Digitalpreneur Indonesia, di Darunnajah Islamic Bording School, Jakarta Selatan, Sabtu (4/12/2021).
“Santri Digitalpreneur Indonesia” sendiri merupakan program Kemenparekraf/Baparekraf yang telah berlangsung selama dua bulan, mulai dari Oktober hingga November 2021. Para santri yang tergabung telah menjalani berbagai jenis jenis pelatihan, yakni animasi 2 dimensi, animasi 3 dimensi, dan audio creative production.
Menparekraf mengatakan, digitalisasi yang dimaksud bukan hanya berjualan online tapi juga menciptakan konten-konten kreatif dan ikut mengambil peran sebagai pelaku ekonomi kreatif.
“Saya ingin para santri bukan mencari lapangan kerja, tapi justru menciptakan lapangan kerja. Saya ingin para santri yang mengikuti pelatihan ini bisa menginisiasi kreasi digital, seperti film Nussa dan juga Rico the Series,” ujarnya, dikutip Minggu (5/12/2021).
Menparekraf menyebutkan bahwa program Santri Digitalpreneur Indonesia ini akan dilanjutkan pada tahun 2022 dan akan lebih banyak lagi jenis pelatihannya seperti coding, games, web development, digital marketing, dan pelatihan program kewirausahaan lainnya dengan target peserta sebanyak 1.000 pondok pesantren.
“Kita harus cetak para santri yang betul-betul memiliki daya saing, berkualitas, berkelas dunia, dan saya bermimpi santri-santri ini bukan hanya memiliki ilmu pendidikan digital, iman, dan takwa, tapi mereka juga jago berdagang menjadi para ahli pembiayaan, investasi, bukan hanya di Indonesia tapi mampu bersaing di internasional,” tuturnya.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam kegiatan Silaturahmi dan Apresiasi Santri Digitalpreneur Indonesia, di Darunnajah Islamic Bording School, Jakarta Selatan, Sabtu (4/12/2021).
“Santri Digitalpreneur Indonesia” sendiri merupakan program Kemenparekraf/Baparekraf yang telah berlangsung selama dua bulan, mulai dari Oktober hingga November 2021. Para santri yang tergabung telah menjalani berbagai jenis jenis pelatihan, yakni animasi 2 dimensi, animasi 3 dimensi, dan audio creative production.
Baca Juga
Menparekraf mengatakan, digitalisasi yang dimaksud bukan hanya berjualan online tapi juga menciptakan konten-konten kreatif dan ikut mengambil peran sebagai pelaku ekonomi kreatif.
“Saya ingin para santri bukan mencari lapangan kerja, tapi justru menciptakan lapangan kerja. Saya ingin para santri yang mengikuti pelatihan ini bisa menginisiasi kreasi digital, seperti film Nussa dan juga Rico the Series,” ujarnya, dikutip Minggu (5/12/2021).
Menparekraf menyebutkan bahwa program Santri Digitalpreneur Indonesia ini akan dilanjutkan pada tahun 2022 dan akan lebih banyak lagi jenis pelatihannya seperti coding, games, web development, digital marketing, dan pelatihan program kewirausahaan lainnya dengan target peserta sebanyak 1.000 pondok pesantren.
“Kita harus cetak para santri yang betul-betul memiliki daya saing, berkualitas, berkelas dunia, dan saya bermimpi santri-santri ini bukan hanya memiliki ilmu pendidikan digital, iman, dan takwa, tapi mereka juga jago berdagang menjadi para ahli pembiayaan, investasi, bukan hanya di Indonesia tapi mampu bersaing di internasional,” tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda