Bisnis Properti Cerah, LPKR Diproyeksi Raup Pendapatan Rp15,48 T di 2022
Rabu, 08 Desember 2021 - 14:08 WIB
JAKARTA - Melanjutkan tren positif pada tahun 2021, para analis memprediksi pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk ( LPKR ) akan terus bertumbuh pada tahun 2022. Menurut konsensus analis di Bloomberg, LPKR diperkirakan bisa membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp15,48 triliun pada tahun 2022.
"Pendapatan LPKR pada tahun 2022 yang sebesar Rp15,48 triliun naik dari proyeksi pendapatan pada tahun 2021 yang sebesar Rp14,59 triliun dan realisasi pada tahun 2020 senilai Rp11,96 triliun," ungkap konsensus tersebut, yang dikutip Rabu (8/12/2021).
Senada, Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa juga memprediksi LPKR akan mampu menumbuhkan pendapatannya di 2022. Bahkan, Yasmin memprediksi LPKR bisa membukukan pendapatan sebesar Rp17,1 triliun pada tahun 2022, dengan perolehan laba bersih diperkirakan Rp233 miliar.
"Pendapatan LPKR turut ditopang penjualan apartemen dan rumah tapak yang sudah dibangun. Dapat diperkirakan bahwa LPKR memiliki persediaan properti Rp1,2 triliun," ujarnya.
Kinerja LPKR juga ditandai dengan naiknya pendapatan sepanjang 9 bulan di tahun 2021. Pendapatan LPKR naik 44% YoY (year on year) menjadi Rp10,9 triliun dan EBITDA naik sebesar 84% menjadi Rp2,9 triliun, seiring dengan pertumbuhan bisnis pengembangan properti dan layanan kesehatan.
Per September tahun 2021, pendapatan properti LPKR naik 26% YoY menjadi Rp3 triliun, kesehatan naik 47% YoY menjadi Rp5,9 triliun, dan properti sewa naik 72,7% YoY menjadi Rp2,07 triliun.
Terkait kinerja yang positif tersebut, CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan penurunan kasus Covid-19. "Hal ini didukung juga oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial. Industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan," tuturnya.
"Pendapatan LPKR pada tahun 2022 yang sebesar Rp15,48 triliun naik dari proyeksi pendapatan pada tahun 2021 yang sebesar Rp14,59 triliun dan realisasi pada tahun 2020 senilai Rp11,96 triliun," ungkap konsensus tersebut, yang dikutip Rabu (8/12/2021).
Senada, Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa juga memprediksi LPKR akan mampu menumbuhkan pendapatannya di 2022. Bahkan, Yasmin memprediksi LPKR bisa membukukan pendapatan sebesar Rp17,1 triliun pada tahun 2022, dengan perolehan laba bersih diperkirakan Rp233 miliar.
"Pendapatan LPKR turut ditopang penjualan apartemen dan rumah tapak yang sudah dibangun. Dapat diperkirakan bahwa LPKR memiliki persediaan properti Rp1,2 triliun," ujarnya.
Kinerja LPKR juga ditandai dengan naiknya pendapatan sepanjang 9 bulan di tahun 2021. Pendapatan LPKR naik 44% YoY (year on year) menjadi Rp10,9 triliun dan EBITDA naik sebesar 84% menjadi Rp2,9 triliun, seiring dengan pertumbuhan bisnis pengembangan properti dan layanan kesehatan.
Per September tahun 2021, pendapatan properti LPKR naik 26% YoY menjadi Rp3 triliun, kesehatan naik 47% YoY menjadi Rp5,9 triliun, dan properti sewa naik 72,7% YoY menjadi Rp2,07 triliun.
Terkait kinerja yang positif tersebut, CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan penurunan kasus Covid-19. "Hal ini didukung juga oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial. Industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan," tuturnya.
(fai)
tulis komentar anda