Inovasi Sosial PEP Prabumulih, Atasi Sampah dan Angkat Ekonomi Masyarakat

Kamis, 09 Desember 2021 - 18:25 WIB
Romdoni, sang local hero, mengungkapkan kiprahnya dalam pengelolaan sampah dimulai pada 2008. Dirinya yang saat itu masih menjadi petani karet beralih menggeluti pengelolaan sampah ketika harga karet turun drastis. "Di Prabumulih banyak penggiat sampah, sampah umum yang banyak dikenal orang yang diabaikan dianggap tidak ada nilai ekonominya," ujarnya.

Romdoni pun tergerak belajar mengolah sampah hingga Malang dan ikut dalam Asosiasi Pengusaha Daur Ulang Plastik Indonesia untuk menimba ilmu mengolah sampah plastik. Sampai akhirnya Pemerintah Kota Prabumulih memperhatikan apa yang dilakukannya dan diminta untuk membantu pengelolaan sampah di Prabumulih. "Pertamina Prabumulih Field lalu ikut gabung dan terciptalah program Pak Dalang," jelasnya.

Sementara, Syamsul Asinar, local hero di program Sarah mengatakan bahwa jika program Pak Dalang fokus mengolah sampah anorganik, maka program Sarah mengolah sampah organik menjadi kompos. "Program ini bisa mendukung urban farming dan mendukung masalah para petani karet. Program ini kemudian direplikasi oleh kelompok perempuan, kebetulan pada masa pandemi ibu-ibu banyak di rumah," kata dia.

Dia menambahkan, mengetahui banyak pabrik tahu di kawasan ini dimana limbahnya berpotensi menimbulkan masalah, maka pihaknya juga tergerak untuk mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi. "Limbah tahu bisa untuk pakan ternak atau tempe gembus. Banyak program turunan dari ampas tahu," ujarnya.



Kini, kata dia, warga Majasari bisa menghasilkan banyak produk olahan yang nilai ekonominya tinggi. Hal itu diamini Sumiati, salah satu pelaku usaha UMKM Kelurahan Majasari, yang mengatakan bahwa di masa pandemi inibanyak ibu-ibu yang tidak bekerja terbantu ekonominya dengan mengolah limbah tahu tersebut.

"Atas bimbingan Pertamina Prabumulih, limbah tahu ternyata bisa dibuat menjadi makanan olahan seperti krupuk, nugget. Ampas tahu bisa diolah menjadi tepung. Alhamdulillah, kami sekarang tidak perlu minta uang lagi dari suami. Punya pendapatan, bisa buat tambah-tambah keperluan dapur," tuturnya.

General Manager Zona 4 Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina Akhmad Miftah yang membawahi 11 wilayah kota dan kabupaten, termasuk Prabumulih, mengatakan bahwa dalam operasinya Pertamina memastikan tetap berkomitmen pada lingkungan sekitar. "Kami berkomitmen melakukan yang terbaik di bidang charity, comdev, capacity building, dan infrastruktur," tandasnya.
(fai)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More