Jokowi Sedih, Tak Bisa Paksa Bank Naikkan Plafon Kredit UMKM
Jum'at, 10 Desember 2021 - 18:56 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih karena tidak bisa meminta perbankan menaikkan plafon kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebelumnya, Jokowi telah meminta agar porsi kredit UMKM dinaikan dari 20% menjadi 30%.
"Saya sedih melihat porsi pinjaman bank kita, usaha UMKM hanya diberi 20%. Kita maksa pun nggak bisa karena mereka bekerja berdasarkan kalkulasi dan feasibility study. Nggak bisa bapak dorong-dorong kami," kata Jokowi di acara Pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia Tahun 2021, Jumat (10/12/2021).
Padahal Jokowi mengaku, hanya meminta agar plafon pinjaman untuk UMKM dinaikan dari 10%. Meski begitu, negosiasi yang dilakukan tetap alot walaupun permintaannya dianggap tidak besar.
"Saya minta nggak banyak-banyak, saya minta minim 30% saja, naik dari 20%. Ini pun masih tarik ulur tapi dipaksa ga bisa. BRI mungkin bisa lebih dari 80% ke usaha kecil, usaha mikro, ultra mikro tapi kami nggak biasa yang lain. Inilah kesulitan-kesulitan yang kita miliki," ungkapnya.
Jokowi pun berharap kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa menjadi jawaban atas kesulitan tersebut. Di mana BSI bisa melayani dari usaha kecil, menengah hingga besar karena sekarang sudah masuk 8 besar dengan kekuatan kapital yang lebih kuat.
"Dan kita harapkan nanti baik itu berkaitan dengan industri halal, berkaitan dengan pariwisata halal, yang berkaitan dengan produk-produk halal, yang kalau kita lihat pangsa pasarnya sangat besar sekali, ini bisa dilayani," kata dia.
"Saya sedih melihat porsi pinjaman bank kita, usaha UMKM hanya diberi 20%. Kita maksa pun nggak bisa karena mereka bekerja berdasarkan kalkulasi dan feasibility study. Nggak bisa bapak dorong-dorong kami," kata Jokowi di acara Pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia Tahun 2021, Jumat (10/12/2021).
Padahal Jokowi mengaku, hanya meminta agar plafon pinjaman untuk UMKM dinaikan dari 10%. Meski begitu, negosiasi yang dilakukan tetap alot walaupun permintaannya dianggap tidak besar.
"Saya minta nggak banyak-banyak, saya minta minim 30% saja, naik dari 20%. Ini pun masih tarik ulur tapi dipaksa ga bisa. BRI mungkin bisa lebih dari 80% ke usaha kecil, usaha mikro, ultra mikro tapi kami nggak biasa yang lain. Inilah kesulitan-kesulitan yang kita miliki," ungkapnya.
Jokowi pun berharap kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa menjadi jawaban atas kesulitan tersebut. Di mana BSI bisa melayani dari usaha kecil, menengah hingga besar karena sekarang sudah masuk 8 besar dengan kekuatan kapital yang lebih kuat.
Baca Juga
"Dan kita harapkan nanti baik itu berkaitan dengan industri halal, berkaitan dengan pariwisata halal, yang berkaitan dengan produk-produk halal, yang kalau kita lihat pangsa pasarnya sangat besar sekali, ini bisa dilayani," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda