Rekrut UMKM, Konsorsium Nasional Ini Siap Produksi Massal 120 Juta APD
Senin, 08 Juni 2020 - 16:28 WIB
TANGERANG SELATAN - Konsorsium nasional yang tergabung dalam PT Energi Kita Indonesia (EKI) menghimpun kerjasama dengan banyak pihak, termasuk sektor UMKM guna memproduksi Alat Pelindung Diri (APD). Hal ini sebagai upaya memenuhi peningkatan kebutuhan dalam negeri untuk penanganan kasus Covid-19.
Saat ini PT EKI sudah menyetok sebanyak 3 juta set APD siap pakai. Bahkan cadangan bahan baku yang tersedia, mampu memroduksi 120 juta APD jika diminta.
"Perhari ini kita sudah mempunyai ready stock sebanyak 3 Juta APD dengan kualitas bahan korea terbaik. Tanpa wanprestasi ya, ingat tanpa wanprestasi. Kalau bahan baku yang kita miliki mampu memroduksi 120 juta set APD sesuai standar WHO. Sektor UMKM lokal kita libatkan dalam produksi ini," jelas Direktur Utama PT. EKI, Satrio Wibowo, saat meninjau salah satu perusahaannya di kawasan Daan Mogot, Tangerang, Senin (8/6/2020).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sendiri telah mengeluarkan 2 pedoman tentang acuan standar Alat Pelindung Diri (APD) guna menangani pasien Covid-19. Keduanya adalah, soal standar penggunaannya bagi tenaga medis dan standar pembuatannya bagi industri.
Pedoman itu dikeluarkan sebagai acuan bagi banyak pihak terkait, agar di kemudian hari tak ada lagi kejadian memilukan di mana Covid-19 justru menulari tenaga medis hingga tak sedikit dari mereka yang meninggal dunia. Salah satu faktor penularan itu disebabkan penggunaan APD yang tidak tepat serta belum memenuhi standar sebagai sarana pelindung diri bagi tenaga medis.
"Konsorsium ini sangat peduli terhadap kasus Covid-19, konsen kami adalah bagaimana mendukung para tenaga medis, pemerintah dalam menyiapkan APD yang sesuai standar internasional. Itu sebabnya, kami melakukan kerjasama dengan Hansoll Korea Selatan," jelas Satrio.
Konsorsium PT EKI sebelumnya ditunjuk sebagai Pelaksana tugas pengadaan APD oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hal itu tertuang pada SPK bernomor : KK.02.01/1/460/2020 tertanggal 28 Maret 2020. Proyek pesanannya mencapai 5 juta set APD, dengan keterangan 3 juta set APD telah dikirim. Berdasar data Kemenkes, kebutuhan APD di tanah air diperkirakan mencapai 8 juta set APD.
Guna mendukung teknologi yang digunakan, konsorsium PT EKI merangkul pula PT Braga Teknologi Nusantara (BTN) yang meluncurkan aplikasi Indonesia Bertahan (Intan). Aplikasi ini dibuat untuk informasi seputar Covid-19 dan juga Informasi terkait alat kesehatan, aplikasi ini diluncurkan pada bulan Maret 220.
"Jadi dengan aplikasi ini, kita mengedukasi masyarakat agar bisa bertahan di masa Covid-19. Ada 2 hal di dalamnya, yakni melawan kondisi kesehatan itu dan menyelamatkan dampak secara ekonomi. Jadi melalui aplikasi itu kita bisa monitoring daerah mama saja yang kebutuhan APD nya tinggi, bisa dilihat juga dari kasus Covid-nya," ungkap Direktur PT BTN sekaligus juga menjabat Tim Teknologi PT EKI, Dirga Sumantri, terpisah.
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Saat ini PT EKI sudah menyetok sebanyak 3 juta set APD siap pakai. Bahkan cadangan bahan baku yang tersedia, mampu memroduksi 120 juta APD jika diminta.
"Perhari ini kita sudah mempunyai ready stock sebanyak 3 Juta APD dengan kualitas bahan korea terbaik. Tanpa wanprestasi ya, ingat tanpa wanprestasi. Kalau bahan baku yang kita miliki mampu memroduksi 120 juta set APD sesuai standar WHO. Sektor UMKM lokal kita libatkan dalam produksi ini," jelas Direktur Utama PT. EKI, Satrio Wibowo, saat meninjau salah satu perusahaannya di kawasan Daan Mogot, Tangerang, Senin (8/6/2020).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sendiri telah mengeluarkan 2 pedoman tentang acuan standar Alat Pelindung Diri (APD) guna menangani pasien Covid-19. Keduanya adalah, soal standar penggunaannya bagi tenaga medis dan standar pembuatannya bagi industri.
Pedoman itu dikeluarkan sebagai acuan bagi banyak pihak terkait, agar di kemudian hari tak ada lagi kejadian memilukan di mana Covid-19 justru menulari tenaga medis hingga tak sedikit dari mereka yang meninggal dunia. Salah satu faktor penularan itu disebabkan penggunaan APD yang tidak tepat serta belum memenuhi standar sebagai sarana pelindung diri bagi tenaga medis.
"Konsorsium ini sangat peduli terhadap kasus Covid-19, konsen kami adalah bagaimana mendukung para tenaga medis, pemerintah dalam menyiapkan APD yang sesuai standar internasional. Itu sebabnya, kami melakukan kerjasama dengan Hansoll Korea Selatan," jelas Satrio.
Konsorsium PT EKI sebelumnya ditunjuk sebagai Pelaksana tugas pengadaan APD oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hal itu tertuang pada SPK bernomor : KK.02.01/1/460/2020 tertanggal 28 Maret 2020. Proyek pesanannya mencapai 5 juta set APD, dengan keterangan 3 juta set APD telah dikirim. Berdasar data Kemenkes, kebutuhan APD di tanah air diperkirakan mencapai 8 juta set APD.
Guna mendukung teknologi yang digunakan, konsorsium PT EKI merangkul pula PT Braga Teknologi Nusantara (BTN) yang meluncurkan aplikasi Indonesia Bertahan (Intan). Aplikasi ini dibuat untuk informasi seputar Covid-19 dan juga Informasi terkait alat kesehatan, aplikasi ini diluncurkan pada bulan Maret 220.
"Jadi dengan aplikasi ini, kita mengedukasi masyarakat agar bisa bertahan di masa Covid-19. Ada 2 hal di dalamnya, yakni melawan kondisi kesehatan itu dan menyelamatkan dampak secara ekonomi. Jadi melalui aplikasi itu kita bisa monitoring daerah mama saja yang kebutuhan APD nya tinggi, bisa dilihat juga dari kasus Covid-nya," ungkap Direktur PT BTN sekaligus juga menjabat Tim Teknologi PT EKI, Dirga Sumantri, terpisah.
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
(akr)
tulis komentar anda