Ajang G20 Harus Jadi Momen Kolaborasi Sektor Kesehatan dan Keuangan
Rabu, 15 Desember 2021 - 13:40 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menginginkan agar penyelenggaran G20 pada tahun 2022 mendatang di Indonesia bisa menjadi momentum kolaborasi dunia di bidang kesehatan dan keuangan.
"Kita ingin dunia ada kolaborasi di bidang kesehatan dan dari sisi keuangan," kata Sri Mulyani dalam sambutannya di acara 'Working Lunch: Outlook Ekonomi Indonesia 2022' yang disiarkan di kanal youtube Kementerian Perekonomian RI, Rabu (15/12/2021).
Menurut dia, kolaborasi ini sangat penting diterapkan. Apalagi, pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah membawa dampak yang sangat besar dan dalam, khususnya dari sisi keuangan.
"Baik diukur dari GDP yang mengalami kontraksi, penerimaan negara yang merosot, dan juga belanja yang naik, namun juga dari sisi masyarakat. (Termasuk) dari sisi jumlah yang harus mengalami penurunan pendapatan maupun kesempatan kerja," ujarnya.
Oleh karena itu, ia kembali berharap dunia harus makin mampu untuk menghadapi pandemi ke depannya. Penyelenggaraan G20, tuturnya, harus dijadikan sebagai upaya dan ikhtiar untuk bersama-sama antara Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan merumuskan langkah-langkah kebijakan, agar kalau terjadi pandemi ke depan, kemampuan dunia untuk menanganinya bisa lebih cepat dan efektif.
"Ini menjadi sesuatu yang sangat penting, sedang akan terus dirumuskan sehingga Indonesia akan terus mendukung upaya join tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap persiapan pemerintah yang akan menjadi presidensi atau tuan rumah G20 di 2022 mendatang dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021). Menurutnya, ini merupakan momen yang penting bagi Indonesia.
“Tahun 2022 juga merupakan tahun penting bagi Indonesia, mengingat Indonesia akan memegang Presidensi G20. Tema besar presidensi G20 tahun 2022 adalah 'Recover Together, Recover Stronger'," kata Retno dalam paparannya, Kamis.
"Kita ingin dunia ada kolaborasi di bidang kesehatan dan dari sisi keuangan," kata Sri Mulyani dalam sambutannya di acara 'Working Lunch: Outlook Ekonomi Indonesia 2022' yang disiarkan di kanal youtube Kementerian Perekonomian RI, Rabu (15/12/2021).
Menurut dia, kolaborasi ini sangat penting diterapkan. Apalagi, pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah membawa dampak yang sangat besar dan dalam, khususnya dari sisi keuangan.
"Baik diukur dari GDP yang mengalami kontraksi, penerimaan negara yang merosot, dan juga belanja yang naik, namun juga dari sisi masyarakat. (Termasuk) dari sisi jumlah yang harus mengalami penurunan pendapatan maupun kesempatan kerja," ujarnya.
Oleh karena itu, ia kembali berharap dunia harus makin mampu untuk menghadapi pandemi ke depannya. Penyelenggaraan G20, tuturnya, harus dijadikan sebagai upaya dan ikhtiar untuk bersama-sama antara Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan merumuskan langkah-langkah kebijakan, agar kalau terjadi pandemi ke depan, kemampuan dunia untuk menanganinya bisa lebih cepat dan efektif.
"Ini menjadi sesuatu yang sangat penting, sedang akan terus dirumuskan sehingga Indonesia akan terus mendukung upaya join tersebut," pungkasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap persiapan pemerintah yang akan menjadi presidensi atau tuan rumah G20 di 2022 mendatang dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021). Menurutnya, ini merupakan momen yang penting bagi Indonesia.
“Tahun 2022 juga merupakan tahun penting bagi Indonesia, mengingat Indonesia akan memegang Presidensi G20. Tema besar presidensi G20 tahun 2022 adalah 'Recover Together, Recover Stronger'," kata Retno dalam paparannya, Kamis.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda