Gokil! Serangan Rayap Timbulkan Kerugian Rp2,8 Triliun per Tahun
Rabu, 22 Desember 2021 - 23:26 WIB
JAKARTA - Riztra, perusahaan pengendali hama (pest control) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN ) melakukan kerja sama penelitian mengenai serangan serangga perusak kayu. Kerja sama ini bertujuan untuk membuat kajian mengenai sistem proteksi dan penanggulangan yang efektif dan efisien terhadap hama rayap yang sangat merugikan.
Direktur Riztra Boyke Arie Pahlevi mengatakan, kerugian yang diakibatkan oleh hama rayap di Indonesia bisa mencapai triliunan rupiah. Aktivitas rayap sebagai hama, baik pada perumahan, bangunan gedung, perkebunan dan kehutanan telah menimbulkan kerugian yang sangat besar.
"Kami memperkirakan, kerugian ekonomis yang ditimbulkan oleh rayap secara nasional sebesar Rp2,8 triliun setiap tahunnya," ungkap dia, Rabu (22/12/2021).
Menurut Boyke, kondisi iklim dan tanah di Indonesia sangat mendukung kehidupan rayap. Hampir 70% wilayah di Indonesia berpotensi terhadap serangan rayap.
"Selama dua dekade terakhir, ratusan perusahaan pengendali rayap telah banyak berdiri. Ratusan miliar rupiah dana telah digunakan untuk pengendalian serangga itu, termasuk penelitian dan pengembangan inovasi teknologi produk-produk antirayap," kata dia.
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Riset Biomaterial BRIN Akbar Hanif Dawam Abdullah menjelaskan, salah satu fokus penelitian yang dilakukan oleh Pusat Riset Biomaterial BRIN yaitu proteksi struktur bangunan dan tanaman dari serangan serangga perusak kayu.
Sementara Riztra merupakan perusahan yang bergerak di bidang pengendalian serangga hama rumah tangga termasuk serangga perusak kayu. Masing-masing pihak memiliki sumber daya dan kemampuan yang apabila diintegrasikan dan dimanfaatkan bersama dapat meningkatkan kinerja dan manfaat yang lebih besar.
Menurt Akbar, adanya sinergi riset antara BRIN dengan Riztra menjadi startegis untuk diwujudkan melalui skema kerja sama penelitian dan pengembangan untuk menekan kerugian serta menemukan sistem proteksi yang efektif terhadap hama rayap.
Direktur Riztra Boyke Arie Pahlevi mengatakan, kerugian yang diakibatkan oleh hama rayap di Indonesia bisa mencapai triliunan rupiah. Aktivitas rayap sebagai hama, baik pada perumahan, bangunan gedung, perkebunan dan kehutanan telah menimbulkan kerugian yang sangat besar.
"Kami memperkirakan, kerugian ekonomis yang ditimbulkan oleh rayap secara nasional sebesar Rp2,8 triliun setiap tahunnya," ungkap dia, Rabu (22/12/2021).
Menurut Boyke, kondisi iklim dan tanah di Indonesia sangat mendukung kehidupan rayap. Hampir 70% wilayah di Indonesia berpotensi terhadap serangan rayap.
"Selama dua dekade terakhir, ratusan perusahaan pengendali rayap telah banyak berdiri. Ratusan miliar rupiah dana telah digunakan untuk pengendalian serangga itu, termasuk penelitian dan pengembangan inovasi teknologi produk-produk antirayap," kata dia.
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Riset Biomaterial BRIN Akbar Hanif Dawam Abdullah menjelaskan, salah satu fokus penelitian yang dilakukan oleh Pusat Riset Biomaterial BRIN yaitu proteksi struktur bangunan dan tanaman dari serangan serangga perusak kayu.
Sementara Riztra merupakan perusahan yang bergerak di bidang pengendalian serangga hama rumah tangga termasuk serangga perusak kayu. Masing-masing pihak memiliki sumber daya dan kemampuan yang apabila diintegrasikan dan dimanfaatkan bersama dapat meningkatkan kinerja dan manfaat yang lebih besar.
Menurt Akbar, adanya sinergi riset antara BRIN dengan Riztra menjadi startegis untuk diwujudkan melalui skema kerja sama penelitian dan pengembangan untuk menekan kerugian serta menemukan sistem proteksi yang efektif terhadap hama rayap.
tulis komentar anda