BTPN Syariah Bantu 4 Juta Perempuan Indonesia Lebih Berdaya dan Sejahtera

Jum'at, 24 Desember 2021 - 07:48 WIB
"Selama bermitra dengan Bank BTPN Syariah, ada dua keuntungan, dana terkelola dengan syar'i dan tetap dapat imbalan dari bagi hasil, dan bisa membantu masyarakat untuk keluar dari masalah, bisa ikut berpartisipasi membantu memutus ikatan dengan tengkulak," jelas Syaiful.

Branch Manager Bank BTPN Syariah Makassar, Noor Iksan Syuhada menjelaskan bisnis model yang dijalankan Bank BTPN Syariah adalah menghimpun dana dari masyarakat sejahtera seperti Syaiful Saleh, lalu membantu pembiayaan bagi perempuan prasejahtera produktif seperti halnya Ibu Hamsinah.

"Selain melakukan engagement dengan para nasabah, kami juga mengajak nasabah sejahtera untuk mengikuti kegiatan pembiayaan kepada ibu-ibu prasejahtera agar mereka merasa berkontribusi dalam mensejahterakan nasabah yang saat ini masih prasejahtera," jelas Iksan.



Direktur BTPN Syariah, Dwiyono Bayu Winantio menguraikan hingga September 2021, Bank BTPN Syariah telah mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp10,6 triliun serta menyalurkan pembiayaan Rp10,2 triliun.

"Capaian itu tumbuh 12% (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp9,1 triliun. Pertumbuhan yang positif ini juga tetap mengedepankan kualitas pembiayaan yang terjaga dengan NPF (Non Performing Financing) di posisi 2,4%," ungkap Dwiyono.

Khusus di Sulsel, Bank BTPN Syariah berhasil mengumpulkan DPK lebih dari Rp128 miliar (posisi September 2021). Selanjutnya, dari Rp10,2 triliun pembiayaan yang disalurkan secara nasional, Rp158 miliar tersalur kepada 66 ribu nasabah perempuan prasejahtera di Sulsel.

Menurut Dwiyono, tak hanya menyalurkan pembiayaan, Bank BTPN Syariah juga melakukan pendampingan agar arah usaha nasabah berjalan sesuai dengan perencanaan. Harapannya terbangun ekosistem, di mana tak hanya mampu meningkatkan kapasitas usaha, tapi juga dapat memperluas akses pemasaran hingga melakukan diversifikasi usaha.

Pendampingan pun dilakukan oleh perempuan yang kebanyakan merupakan lulusan SMA. Mereka dilatih secara profesional untuk melayani nasabah prasejahtera. "Mereka bertindak sebagai financial advisor untuk memberikan pendampingan kepada nasabah agar bisa menggunakan pembiayaan secara cermat," jelas Dwiyono.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More