BTPN Syariah Bantu 4 Juta Perempuan Indonesia Lebih Berdaya dan Sejahtera

Jum'at, 24 Desember 2021 - 07:48 WIB
loading...
BTPN Syariah Bantu 4 Juta Perempuan Indonesia Lebih Berdaya dan Sejahtera
Direktur BTPN Syariah, Dwiyono Bayu Winantio (ketiga kanan) bersama tim Bank BTPN Syariah berkunjung ke lokasi usaha nasabah di Kabupaten Gowa, Rabu (22/12/2021). Foto: Marhawanti Sehe
A A A
MAKASSAR - Bank BTPN Syariah berkomitmen untuk mensejahterakan keluarga-keluarga di Indonesia, utamanya melalui pemberdayaan perempuan yang umumnya menjadi pengelola keuangan keluarga.

Per September 2021, lebih dari 4 juta nasabah aktif yang merupakan perempuan prasejahtera telah dibantu oleh Bank BTPN Syariah untuk lebih berdaya dan sejahtera. Salah satunya adalah Ibu Hamsinah, warga Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa , yang sehari-hari berprofesi sebagai pengepul botol kaca dan plastik.

Ibu Hamsinah mendapatkan bantuan pembiayaan dari Bank BTPN Syariah sejak tahun 2016 lalu guna mengembangkan usaha pengepul botol kaca dan plastik miliknya yang telah berjalan sekitar 30 tahun. Awalnya, pembiayaan yang didapatkan Ibu Hamsinah hanya Rp3 juta, lalu pada tahun 2021 ini sudah berkembang menjadi Rp30 juta.

Nilai pembiayaan yang bertambah 10 kali lipat tersebut berdasarkan kapasitas usaha Ibu Hamsinah yang juga berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Perempuan berusia 55 tahun itu bahkan menambah tenaga kerja, yang tadinya hanya enam orang, menjadi 16 orang.

"Mereka (tenaga kerja) itu keluarga juga dan warga yang tinggal di sekitar sini. Sekarang sudah 16 orang. Usaha (mengepul) juga makin bagus, berkembang setelah menjadi nasabah Bank BTPN Syariah," jelas Ibu Hamsinah.



Pembiayaan yang disalurkan Bank BTPN Syariah kepada perempuan prasejahtera produktif dihimpun dari 20 ribu nasabah sejahtera. Salah satunya adalah Pak Syaiful Saleh, seorang dosen di sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Kota Makassar.

Syaiful mengaku menjadi nasabah Bank BTPN Syariah sejak tahun 2017 lalu. Dia mengaku tertarik untuk menjadi nasabah karena ingin turut berkontribusi untuk membantu perempuan-perempuan prasejahtera di Tanah Air.

Sebelum bergabung menjadi nasabah, Syaiful memang kerap membantu permodalan bagi usaha perempuan prasejahtera. Sehingga dia mengaku sangat bersyukur dengan hadirnya Bank BTPN Syariah, di mana dana yang disimpannya di bank tidak hanya dikelola secara syariah, tapi juga dapat berkontribusi memberdayakan perempuan prasejahtera.

"Selama bermitra dengan Bank BTPN Syariah, ada dua keuntungan, dana terkelola dengan syar'i dan tetap dapat imbalan dari bagi hasil, dan bisa membantu masyarakat untuk keluar dari masalah, bisa ikut berpartisipasi membantu memutus ikatan dengan tengkulak," jelas Syaiful.

Branch Manager Bank BTPN Syariah Makassar, Noor Iksan Syuhada menjelaskan bisnis model yang dijalankan Bank BTPN Syariah adalah menghimpun dana dari masyarakat sejahtera seperti Syaiful Saleh, lalu membantu pembiayaan bagi perempuan prasejahtera produktif seperti halnya Ibu Hamsinah.

"Selain melakukan engagement dengan para nasabah, kami juga mengajak nasabah sejahtera untuk mengikuti kegiatan pembiayaan kepada ibu-ibu prasejahtera agar mereka merasa berkontribusi dalam mensejahterakan nasabah yang saat ini masih prasejahtera," jelas Iksan.



Direktur BTPN Syariah, Dwiyono Bayu Winantio menguraikan hingga September 2021, Bank BTPN Syariah telah mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp10,6 triliun serta menyalurkan pembiayaan Rp10,2 triliun.

"Capaian itu tumbuh 12% (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp9,1 triliun. Pertumbuhan yang positif ini juga tetap mengedepankan kualitas pembiayaan yang terjaga dengan NPF (Non Performing Financing) di posisi 2,4%," ungkap Dwiyono.

Khusus di Sulsel, Bank BTPN Syariah berhasil mengumpulkan DPK lebih dari Rp128 miliar (posisi September 2021). Selanjutnya, dari Rp10,2 triliun pembiayaan yang disalurkan secara nasional, Rp158 miliar tersalur kepada 66 ribu nasabah perempuan prasejahtera di Sulsel.

Menurut Dwiyono, tak hanya menyalurkan pembiayaan, Bank BTPN Syariah juga melakukan pendampingan agar arah usaha nasabah berjalan sesuai dengan perencanaan. Harapannya terbangun ekosistem, di mana tak hanya mampu meningkatkan kapasitas usaha, tapi juga dapat memperluas akses pemasaran hingga melakukan diversifikasi usaha.

Pendampingan pun dilakukan oleh perempuan yang kebanyakan merupakan lulusan SMA. Mereka dilatih secara profesional untuk melayani nasabah prasejahtera. "Mereka bertindak sebagai financial advisor untuk memberikan pendampingan kepada nasabah agar bisa menggunakan pembiayaan secara cermat," jelas Dwiyono.



Untuk mengukur perubahan dampak sosial nasabah, Bank BTPN Syariah melakukan penilaian dari sisi probabilitas kembali ke garis prasejahtera, penurunan persentase anak bersekolah, peningkatan kemampuan mencicil pembiayaan dan menabung.

Bank BTPN Syariah juga membagi nasabah ke dalam empat kelompok, di antaranya reguler, setia, sukses, dan inspirasi. Reguler dan Setia merupakan perempuan prasejahtera yang sudah menjadi nasabah masing-masing 2 dan 3 tahun.

Sedangkan nasabah Sukses merupakan kelompok yang usahanya sudah berkembang, serta nasabah Inspirasi merupakan kelompok dengan usaha yang turut memberikan dampak terhadap lingkungannya. Khusus di Sulsel, sudah ada 18 nasabah Sukses dan 13 nasabah Inspirasi.

Tak hanya fokus pada pemberdayaan perempuan, Bank BTPN Syariah juga terus berinovasi mengembangkan layanan. Termasuk di tengah pesatnya teknologi digital, Bank BTPN Syariah sedang menyempurnakan aplikasi mobile banking bagi nasabah pendanaan.

Menurut Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad, dari sisi transaksi, Bank BTPN Syariah memberikan fitur yang memudahkan nasabah untuk berbagi kebaikan langsung kepada masyarakat inklusi Indonesia melalui aplikasi mobile banking. Dengan fasilitas ini, setiap orang dapat dengan mudah menjadi manfaat bagi orang lain, mudah dan tepat.

"Kami meyakini bahwa teknologi dapat menjadi bagian penting dalam menebarkan kebaikan. Oleh karena itu, lewat aplikasi ini nantinya nasabah pendanaan tidak hanya semakin mudah dalam melakukan transaksi keuangan, tetapi juga dapat memulai langkah kebaikan untuk terlibat dalam memberdayakan nasabah inklusi melaui fitur-fitur kebaikan yang dikembangkan," tegas Fachmy.



Pemberdayaan Ibu-Ibu Prasejahtera Diapresiasi Ketua TPP PKK Gowa

Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan memberikan apresiasi kepada Bank BTPN Syariah yang telah bekerja keras memberdayakan perempuan prasejahtera di Tanah Air, termasuk di Kabupaten Gowa.

Dia menilai, perempuan memiliki peran strategis dalam mensejahterakan ekonomi keluarga sehingga perlu diberikan perhatian lebih. Perempuan yang berdaya dan sejahtera dinilainya akan turut berkontribusi pada kemajuan daerah.

"Program BTPN Syariah ini hampir sama dengan tugas PKK yang memang memberdayakan masyarakat, bagaimana caranya agar perempuan di Kabupaten Gowa bisa menjalankan fungsi dengan baik, baik sebagai ibu, istri, serta sebagai peningkat ekonomi dalam keluarga," jelas Priska.

Lebih jauh, dia menjelaskan, peran setiap pihak diperlukan guna mensejahterakan masyarakat. Sinergitas antara Bank BTPN Syariah dan Pemerintah Kabupaten Gowa melalui TP PKK Kabupaten Gowa diharapkan dapat mendorong taraf ekonomi masyarakat.

Dalam rangka mencerdaskan seluruh masyarakat, membangun ekonomi masyarakat, Priska menyebut perlu menggandeng semua pihak agar sama-sama dan saling bahu-membahu untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

"Perempuan memiliki peran strategis dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Kalau semua perempuan di Kabupaten Gowa cerdas, tentu akan meningkatkan ekonomi kabupaten," pungkasnya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2879 seconds (0.1#10.140)