Jepang Protes Indonesia Soal Larangan Ekspor Batu Bara, Ini Sebabnya
Kamis, 06 Januari 2022 - 11:31 WIB
JAKARTA - Jepang memprotes kebijakan Indonesia soal larangan ekspor batu bara selama satu bulan hingga 31 Januari 2021. Protes tersebut disampaikan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia , Kanasugi Kenji, dengan meminta Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk mencabut larangan ekspor batu bara.
Pasalnya terang dia, beberapa pembangkit listrik dan manufaktur Jepang masih mengandalkan pasokan batu bara dari Indonesia sekitar 2 juta ton per bulan.
"Larangan ekspor yang tiba-tiba berdampak serius pada aktivitas ekonomi Jepang dan kehidupan sehari-hari kami. Kami membutuhkan listrik yang cukup di musim dingin. Oleh karenanya, saya meminta agar larangan ini dicabut untuk Jepang," ujarnya dalam dokumen yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (6/1/2022).
Namun, Kenji juga memahami situasi kelangkaan batub ara untuk listrik Indonesia. Oleh karenanya, dirinya menawarkan alternatif agar pemerintah Indonesia tetap membuka ekspor batu bara jenis High Calorific Value (HCV).
"Jepang kebanyakan mengimpor batu bara HCV dibandingkan Low Calorific Value (LCV) yang digunakan pembangkit PLN," katanya.
Adapun, setidaknya ada 5 kapal pengangkut batu bara yang masih menunggu keberangkatan ke Jepang. Kenji meminta agar 5 kapal ini diizinkan untuk berangkat secepat mungkin.
Baca Juga
Pasalnya terang dia, beberapa pembangkit listrik dan manufaktur Jepang masih mengandalkan pasokan batu bara dari Indonesia sekitar 2 juta ton per bulan.
"Larangan ekspor yang tiba-tiba berdampak serius pada aktivitas ekonomi Jepang dan kehidupan sehari-hari kami. Kami membutuhkan listrik yang cukup di musim dingin. Oleh karenanya, saya meminta agar larangan ini dicabut untuk Jepang," ujarnya dalam dokumen yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (6/1/2022).
Namun, Kenji juga memahami situasi kelangkaan batub ara untuk listrik Indonesia. Oleh karenanya, dirinya menawarkan alternatif agar pemerintah Indonesia tetap membuka ekspor batu bara jenis High Calorific Value (HCV).
"Jepang kebanyakan mengimpor batu bara HCV dibandingkan Low Calorific Value (LCV) yang digunakan pembangkit PLN," katanya.
Adapun, setidaknya ada 5 kapal pengangkut batu bara yang masih menunggu keberangkatan ke Jepang. Kenji meminta agar 5 kapal ini diizinkan untuk berangkat secepat mungkin.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda