Gara-gara China, Harga Acuan Batu Bara Turun di Awal Tahun 2022

Kamis, 06 Januari 2022 - 10:29 WIB
loading...
Gara-gara China, Harga...
Harga Batu bara Acuan (HBA) bulan Januari 2022 mengalami koreksi ketika Pemerintah China berusaha meningkatkan produksi batu bara dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Harga Batu bara Acuan (HBA) bulan Januari 2022 mengalami koreksi ke angka USD158,50 per ton. Angka tersebut turun USD1,29 per ton dari bulan Desember 2021 lalu, yaitu USD159,79 per ton. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Agung Pribadi mengatakan, penurunan tersebut salah satunya dipicu adanya peningkatan produksi batu bara domestik China .

"Pemerintah China berusaha meningkatkan produksi batu bara dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri yang berdampak pada meningkatnya stok batu bara dalam negeri," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (6/1/2022).



Sepanjang tahun 2021 lalu, HBA cukup mengalami kenaikan pesat. Bahkan sempat mencapai level tertinggi dalam satu dekade terakhir. Dibuka pada level USD75,84 per ton di Januari, HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari USD87,79 per ton, sempat turun di Maret USD84,47 per ton.

Selanjutnya terus mengalami kenaikan secara beruntun hingga bulan November 2021 pada angka USD215,01 per ton. Rinciannya, April di angka USD86,68, Mei (USD89,74 per ton), Juni (USD100,33 per ton), Juli (USD115,35 per ton), Agustus (USD130,99 per ton), September (USD150,03 per ton), dan Oktober (USD161,63 per ton). Namun sempat mengalami penurunan pada Desember (USD159,79 per ton).

Di sisi lain, kedatangan musim dingin di bagian utara dunia membuat kebutuhan listrik untuk penghangat ruangan meningkat tajam serta terdapat kendala pasokan gas di Eropa juga menjadi faktor lain penurunan harga. "Negara-negara di Eropa beralih ke batu bara untuk pembangkit listrik," tambahnya.

HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.



Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

"Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro," ungkapnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Balas Tarif Impor...
China Balas Tarif Impor 34% Semua Barang dari AS, Trump: Mereka Panik!
Perang Dagang Mencekam,...
Perang Dagang Mencekam, China Balas Tarif Impor 34% untuk Semua Barang dari AS
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
Gurita Bisnis Keluarga...
Gurita Bisnis Keluarga Xi Jinping Terungkap, Raup Jutaan Dolar di Tengah Kampanye Antikorupsi
India Menancapkan Tonggak...
India Menancapkan Tonggak Sejarah Baru Produksi Batu Bara, Tembus 1 Miliar Ton
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
Rekomendasi
5 Alasan Tidak Boleh...
5 Alasan Tidak Boleh Makan Nasi Malam Hari, Ini Gantinya yang Lebih Sehat
Jalur Nagreg Masih Padat...
Jalur Nagreg Masih Padat di Hari Terakhir Cuti Bersama, Sudah 10 Kali One Way
10 Alasan Rusia Tidak...
10 Alasan Rusia Tidak Mungkin Kalah Melawan Ukraina
Berita Terkini
Kena Tarif 32%, Prabowo...
Kena Tarif 32%, Prabowo Umumkan Sikap Resmi Indonesia ke AS Besok
28 menit yang lalu
Pemerintah Siapkan Opsi...
Pemerintah Siapkan Opsi Diskon PPN dan PPh Impor dalam Proposal Dagang ke AS
42 menit yang lalu
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
1 jam yang lalu
Marak Modus Penipuan...
Marak Modus Penipuan di Medsos, Pupuk Indonesia: Tebus Pupuk Subsidi Hanya di Kios Resmi
2 jam yang lalu
Kisah Sukses Murdaya...
Kisah Sukses Murdaya Poo, Penjual Koran yang Jadi Konglomerat Properti
2 jam yang lalu
Kabar Duka, Konglomerat...
Kabar Duka, Konglomerat Murdaya Poo Pemilik Pondok Indah Mall Meninggal Dunia
3 jam yang lalu
Infografis
10 Pengusaha Sukses...
10 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis di Usia 50 Tahun ke Atas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved