Erick Thohir Heran, Indonesia Produsen Batu Bara Terbesar Ketiga Tapi Krisis
Jum'at, 07 Januari 2022 - 13:04 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak segan-segan untuk melakukan perombakan, apabila krisis pasokan batu bara ke pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) terulang lagi. Sebelumnya, Erick Thohir mencopot Direktur Energi Primer PT PLN (Persero), meski diterangkan tidak terkait krisis batu bara.
Erick Thohir menegaskan PLN seyogyanya memiliki roadmap atau peta jalan besar perihal sumber daya energi primer berdasarkan kebutuhan. Termasuk mengantisipasi perubahan iklim yang dipandang berdampak pada pasokan batu bara.
"Jadi langkah-langkah itu harus dilakukan oleh PLN. Dan ada perombakan lain yang juga harus kita lakukan, kita harus punya roadmap besar dengan kebutuhan kita, termasuk antisipasi cuaca dan lain-lain. Kita sudah ingatkan, kalau terjadi lagi harus ada perbaikan," ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Lebih lanjut Erick Thohir merasa aneh saat BUMN di sektor kelistrikan itu mengalami defisit pasokan batu bara. Padahal, Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar ketiga di dunia. Namun, Erick mengakui ada kesalahan manajerial. Salah satunya, perihal harga batu bara wajib pasok atau Domestic Market Obligation (DMO).
Memang, terjadi disparitas harga DMO untuk PLN dan harga ekspor batu bara ke luar negeri. Artinya, produsen batu bara memilih mengekspor energi primer itu karena nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan harus di supply ke PLN.
"Indonesia ini negara yang memproduksi batu bara, kalau terjadi krisis kan aneh, ada yang salah. Hong Kong dan beberapa negara saja yang tidak banyak batu bara saja mereka tidak krisis. Artinya apa? Ada yang harus diperbaiki, salah satunya waktu itu rapat jelas bahwa PLN harus membuat kontrak jangka panjang, toh sudah ada harga DMO-nya. Dan harga DMO itu kalau bisa nanti harganya di bawah harga DMO, kan tinggal direvisi setiap tahun," ungkap dia.
Saat itu Erick Thohir memastikan pasokan batu bara di PLN terpenuhi untuk semenatara waktu. Meski begitu, dia terus memastikan stok batu bara untuk pembangkit listrik tetap terpenuhi ke depannya.
Erick Thohir menegaskan PLN seyogyanya memiliki roadmap atau peta jalan besar perihal sumber daya energi primer berdasarkan kebutuhan. Termasuk mengantisipasi perubahan iklim yang dipandang berdampak pada pasokan batu bara.
"Jadi langkah-langkah itu harus dilakukan oleh PLN. Dan ada perombakan lain yang juga harus kita lakukan, kita harus punya roadmap besar dengan kebutuhan kita, termasuk antisipasi cuaca dan lain-lain. Kita sudah ingatkan, kalau terjadi lagi harus ada perbaikan," ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Lebih lanjut Erick Thohir merasa aneh saat BUMN di sektor kelistrikan itu mengalami defisit pasokan batu bara. Padahal, Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar ketiga di dunia. Namun, Erick mengakui ada kesalahan manajerial. Salah satunya, perihal harga batu bara wajib pasok atau Domestic Market Obligation (DMO).
Memang, terjadi disparitas harga DMO untuk PLN dan harga ekspor batu bara ke luar negeri. Artinya, produsen batu bara memilih mengekspor energi primer itu karena nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan harus di supply ke PLN.
"Indonesia ini negara yang memproduksi batu bara, kalau terjadi krisis kan aneh, ada yang salah. Hong Kong dan beberapa negara saja yang tidak banyak batu bara saja mereka tidak krisis. Artinya apa? Ada yang harus diperbaiki, salah satunya waktu itu rapat jelas bahwa PLN harus membuat kontrak jangka panjang, toh sudah ada harga DMO-nya. Dan harga DMO itu kalau bisa nanti harganya di bawah harga DMO, kan tinggal direvisi setiap tahun," ungkap dia.
Saat itu Erick Thohir memastikan pasokan batu bara di PLN terpenuhi untuk semenatara waktu. Meski begitu, dia terus memastikan stok batu bara untuk pembangkit listrik tetap terpenuhi ke depannya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda