Keuangan Perusahaan Teknologi China Babak Belur Dihantam Sikap Keras Beijing

Rabu, 19 Januari 2022 - 05:53 WIB
Laporan keuangan tiga perusahaan teknologi terbesar China yakni Alibaba Group Holding, Tencent Holdings, dan ByteDance babak belur dihantam Kebijakan keras Beijing. Foto/Dok
BEIJING - Pertumbuhan pendapatan iklan di tiga perusahaan teknologi terbesar China yakni Alibaba Group Holding , Tencent Holdings, dan ByteDance terpantau melambat pada tahun 2021. Kondisi ini terjadi di tengah sikap keras Beijing terhadap perusahaan teknologi, berdasarkan sebuah penelitian.

Dikutip dari The South China Morning Post menerangkan, Alibaba menjadi peringkat paling atas yang mengalami penyusutan pangsa pasar iklannya di antara perusahaan teknologi China lainnya. Dimana tercatat mturun menjadi 29% setelah tahun lalu sebesar 30% menurut laporan yang diterbitkan oleh perusahaan riset Interactive Marketing Lab Zhongguancun, perusahaan akuntansi dan konsultasi PwC dan organisasi lainnya.





Selanjutnya bisnis periklanan ByteDance pada peringkat kedua, pemilik platform video TikTok dan Douyin itu, turun menjadi 21% dari 19% pada 2020. Media sosial dan raksasa video game Tencent ada di peringkat ketiga, dimana mempertahankan pangsa 15% tahun lalu.

Secara keseluruhan, pertumbuhan pasar iklan internet China turun menjadi 9,3% dari 13,8% tahun lalu, menurut laporan itu. 2021 menjadi tahun yang menantang bagi industri teknologi China, karena pihak berwenang bergerak untuk mengendalikan perusahaan Big Tech yang kuat di negara itu setelah bertahun-tahun pemerintahan Beijing relatif longgar.

Pada bulan April, Alibaba yang berbasis di Hangzhou, yang mengoperasikan platform e-commerce Taobao dan Tmall, didenda USD2,8 miliar untuk menjadi rekor paling besar usai dihukum karena tuduhan menyalahgunakan posisinya untuk memonopoli pasar.

Pada bulan Oktober, regulator mendenda platform layanan on-demand Meituan senilai USD533 juta setelah penyelidikan selama berbulan-bulan dengan alasan yang sama.

Sebuah peraturan yang dikeluarkan oleh Dewan Negara China pada bulan Juli yang melarang bimbingan belajar online di luar nirlaba untuk siswa sekolah dasar dan menengah menggerus bisnis periklanan online perusahaan pendidikan seperti New Oriental Education & Technology Group.

Alibaba, Tencent, Meituan, dan operator platform perdagangan sosial Pinduoduo semuanya melaporkan kinerja yang lebih buruk dari perkiraan dalam laporan keuangan kuartalan terbaru mereka.



Meskipun pertumbuhan yang lamban untuk perusahaan-perusahaan tersebut, pasar periklanan internet China tetap terkonsentrasi pada segelintir raksasa teknologi, dengan 10 perusahaan teratas menyumbang lebih dari 94% pasar.

Mereka termasuk situs pencarian dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) Baidu, operator e-commerce JD.com, Meituan, operator platform video pendek Kuaishou Technology, raksasa smartphone Xiaomi, perusahaan media sosial Weibo, dan Pinduoduo.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More