Siasat Pedagang Makanan Hadapi Mahalnya Sembako, Kurangi Porsi hingga Kerek Harga Jual

Rabu, 19 Januari 2022 - 16:57 WIB
Kenaikan harga sembako membuat sejumlah pedagang makanan atur siasat, mulai dari menaikan harga makanan hingga mengurangi porsi makan. Bahkan ada ayam geprek yang tak lagi pedas karena mahalnya cabai. Foto/Dok
JAKARTA - Kenaikan harga sembako yang terjadi beberapa waktu lalu disikapi sejumlah pedagang makanan dengan berbagai cara, mulai dari menaikan harga makanan hingga mengurangi porsi makan. Hal ini demi meminimalisir operasional barang agar tak membengkak.

"Mau bagaimana, kalo kita pakai harga normal, bisa rugi kita," kata Tuti (36) pedagang warung makan di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (19/1/2022).

Tuti mengakui rentetan kenaikan harga yang terjadi dalam sebulan terakhir telah membuat dirinya kesulitan berjualan. Operasional warung nya membengkak seiring meningkatnya modal harian.





Di sisi lain dalam masa pandemi Covid-19 pelanggannya mulai berkurang. WFH yang diterapkan oleh sejumlah kantor membuat mereka tak lagi makan, bahkan beberapa diantaranya ada yang membawa bekal dari rumah. Ini terlihat dari beberapa pelanggannya yang kemudian hanya membeli minuman saat makan bersama beberapa temannya di warungnya.

Termasuk ketika harga telor merangkak naik, Tuti mengakui dirinya sempat kebingungan, terlebih kala itu harga telor nyaris serupa dengan harga ayam potong yang berkisar Rp 30 ribu. Saat itu, Tuti terpaksa menaikan tarif porsi per makannya.

Bila biasanya makan dengan telor dadar plus sayur hanya Rp 10 ribu, namun kala itu Tuti harus menaikinnya menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu untuk satu porsi serupa. Ditambah dengan es teh manis, harganya satu porsi makan Tuti menjadi Rp 20 ribu.

Sekalipun demikian, Tuti mengakui hal itu tak mempengaruhi minat pelangganya menyantap makanan di warungnya. "Semua pelanggan sini bilang telor dadar saya beda, tau dah bedanya apa," kata Tuti.

Ayam Geprek Tak Pedas
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More