Erick Thohir Pastikan Tidak Ada Raja-raja Kecil di Pertamina
Jum'at, 12 Juni 2020 - 15:48 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, tidak akan ada raja-raja kecil lagi di dalam PT Pertamina (Persero). Foto/Rina Anggraeni
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, tidak akan ada raja-raja kecil lagi di dalam PT Pertamina (Persero). Pasalnya, Pertamina akan menjadi holding sehingga anak dan cucu usaha perusahaan migas pelat merah tersebut akan dikonsolidasikan.
"Sudah ada edaran, anak-cucu holding (Pertamina) itu harus dikonsolidasikan. Saya ingin memastikan tidak ada raja-raja kecil lagi," ujar Menteri Erick Thohir di kantornya, Jumat (12/6/2020).
( )
Lebih lanjut Ia menceritakan, sebelumnya ada kasus anak usaha Pertamina yang memaksa untuk menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) sebelum RUPS induk usahanya. Erick menekankan, seharusnya perusahaan induk dahulu yang melaksanakan RUPS kemudian disusul oleh anak perusahaan.
"Ini lucu, kemarin saya setop ada anak usaha mau memaksakan RUPS sebelum holdingnya. Nah ini gimana? kan mestinya harusnya holdingnya dulu baru anak perusahaannya supaya policy jelas," sambung Erick.
Maka untuk menghentikan anak usaha tersebut, Ia mengancam akan keluarkan surat untuk mencopot semua direksi jika RUPS tetap dipaksakan untuk dijalankan. "Kemarin saya keluarin surat kalau tetap dijalankan saya copot semuanya saya bilang. Nah ini kan jangan ada permainan terus begini," imbuhnya.
Dia menekankan pentingnya konsolidasi oleh perusahaan milik negara dan anak perusahaannya. "Saya juga sudah membuat surat edaran bahwa kebijakan-kebijakan dari holding, anak, cucu perusahaan harus dikonsolidasikan," tandasnya.
Seperti diketahui Menteri Erick baru saja memangkas posisi direktur di Pertamina menjadi hanya enam orang. Dalam RUPS pagi tadi, Erick menyisakan 6 dari 11 anggota direksi perseroan, termasuk tetap mempertahankan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama.
"Sudah ada edaran, anak-cucu holding (Pertamina) itu harus dikonsolidasikan. Saya ingin memastikan tidak ada raja-raja kecil lagi," ujar Menteri Erick Thohir di kantornya, Jumat (12/6/2020).
( )
Lebih lanjut Ia menceritakan, sebelumnya ada kasus anak usaha Pertamina yang memaksa untuk menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) sebelum RUPS induk usahanya. Erick menekankan, seharusnya perusahaan induk dahulu yang melaksanakan RUPS kemudian disusul oleh anak perusahaan.
"Ini lucu, kemarin saya setop ada anak usaha mau memaksakan RUPS sebelum holdingnya. Nah ini gimana? kan mestinya harusnya holdingnya dulu baru anak perusahaannya supaya policy jelas," sambung Erick.
Maka untuk menghentikan anak usaha tersebut, Ia mengancam akan keluarkan surat untuk mencopot semua direksi jika RUPS tetap dipaksakan untuk dijalankan. "Kemarin saya keluarin surat kalau tetap dijalankan saya copot semuanya saya bilang. Nah ini kan jangan ada permainan terus begini," imbuhnya.
Dia menekankan pentingnya konsolidasi oleh perusahaan milik negara dan anak perusahaannya. "Saya juga sudah membuat surat edaran bahwa kebijakan-kebijakan dari holding, anak, cucu perusahaan harus dikonsolidasikan," tandasnya.
Seperti diketahui Menteri Erick baru saja memangkas posisi direktur di Pertamina menjadi hanya enam orang. Dalam RUPS pagi tadi, Erick menyisakan 6 dari 11 anggota direksi perseroan, termasuk tetap mempertahankan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama.
(akr)
tulis komentar anda