Komitmen Pertamina Jalankan Investasi Produktif dan Menguntungkan Negara
Senin, 07 Februari 2022 - 12:27 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus berupaya memberikan performa terbaik untuk Indonesia. Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Pertamina berhasil melakukan beberapa capaian positif untuk negara.
Dalam kurun waktu 2018 hingga 2020, perusahaan minyak dan gas milik negara ini mencatat total keuntungan perusahaan sebesar USD6,1 miliar. Pada 2018-2019, Pertamina untung di kisaran USD2,5 miliar.
"Tahun 2020 Pertamina menghadapi triple shock sebagai imbas dari pandemi. Meski demikian, Pertamina berhasil mencatat keuntungan sebesar USD1,1 miliar," ujar VP Corporate Communcation Pertamina Fajriyah Usman, Selasa (1/2/2022).
Fajriyah mengatakan, pencapaian keuntungan tersebut merupakan hasil kinerja yang luar biasa dari seluruh manajemen dan pekerja Pertamina selama pandemi Covid-19. Di tengah tantangan pandemi, Pertamina justru secara konsisten tetap mengoperasikan seluruh aktivitas produksinya dari hulu ke hilir, serta menggerakkan seluruh mitra bisnis pada ekosistem bisnis proses Pertamina dan sektor energi Indonesia.
"Karena hampir seluruh perusahaan di dunia merasakan dampak negatif akibat pandemi. Bahkan sebagian besar perusahaan migas global justru mengalami kerugian dan melakukan PHK banyak pekerjanya," katanya.
Pertamina juga mendapatkan pengakuan dari masyarakat dunia. Dari tiga lembaga pemeringkat utang (credit rating agency) internasional menunjukkan bahwa Pertamina mampu mengelola keuangan dan investasi secara prudent sehingga termasuk dalam kategori perusahaan sehat.
Hingga kini, Pertamina mencatat rasio utang yang terjaga dengan baik dan masih kompetitif di antara perusahaan migas nasional maupun internasional lainnya. Sehingga, lembaga pemeringkat internasional yaitu Moody's, S&P dan Fitch menetapkan Pertamina pada peringkat investment grade masing-masing pada level baa2, BBB, dan BBB.
"Ini menunjukkan kredibilitas dan kepercayaan investor kepada Pertamina yang semakin meningkat dari waktu ke waktu," kata Fajriyah.
Dalam kurun waktu 2018 hingga 2020, perusahaan minyak dan gas milik negara ini mencatat total keuntungan perusahaan sebesar USD6,1 miliar. Pada 2018-2019, Pertamina untung di kisaran USD2,5 miliar.
"Tahun 2020 Pertamina menghadapi triple shock sebagai imbas dari pandemi. Meski demikian, Pertamina berhasil mencatat keuntungan sebesar USD1,1 miliar," ujar VP Corporate Communcation Pertamina Fajriyah Usman, Selasa (1/2/2022).
Fajriyah mengatakan, pencapaian keuntungan tersebut merupakan hasil kinerja yang luar biasa dari seluruh manajemen dan pekerja Pertamina selama pandemi Covid-19. Di tengah tantangan pandemi, Pertamina justru secara konsisten tetap mengoperasikan seluruh aktivitas produksinya dari hulu ke hilir, serta menggerakkan seluruh mitra bisnis pada ekosistem bisnis proses Pertamina dan sektor energi Indonesia.
"Karena hampir seluruh perusahaan di dunia merasakan dampak negatif akibat pandemi. Bahkan sebagian besar perusahaan migas global justru mengalami kerugian dan melakukan PHK banyak pekerjanya," katanya.
Pertamina juga mendapatkan pengakuan dari masyarakat dunia. Dari tiga lembaga pemeringkat utang (credit rating agency) internasional menunjukkan bahwa Pertamina mampu mengelola keuangan dan investasi secara prudent sehingga termasuk dalam kategori perusahaan sehat.
Hingga kini, Pertamina mencatat rasio utang yang terjaga dengan baik dan masih kompetitif di antara perusahaan migas nasional maupun internasional lainnya. Sehingga, lembaga pemeringkat internasional yaitu Moody's, S&P dan Fitch menetapkan Pertamina pada peringkat investment grade masing-masing pada level baa2, BBB, dan BBB.
"Ini menunjukkan kredibilitas dan kepercayaan investor kepada Pertamina yang semakin meningkat dari waktu ke waktu," kata Fajriyah.
tulis komentar anda