Peretasan Mata Uang Kripto Makin Marak, Dana SAFU Diperkuat
Rabu, 09 Februari 2022 - 18:09 WIB
JAKARTA - Meningkatnya jumlah kasus peretasan dan pelanggaran keamanan di industri mata uang kripto , Binance mengambil langkah dengan memperbarui Secure Asset Fund for Users (SAFU) atau Dana Keamanan Aset pengguna . Diluncurkan beberapa tahun lalu, kini nilai dana SAFU Binance menjadi USD1 miliar atau lebih dari Rp14 triliun.
Dana SAFU sendiri merupakan langkah yang diluncurkan oleh Binance di tahun 2018 untuk melindungi kepentingan pengguna. Dana asuransi ini didapatkan dengan mengalokasikan persentase tertentu dari biaya perdagangan yang Binance tetapkan.
“Transparansi adalah elemen penting dalam membangun kepercayaan, itulah sebabnya kami menerbitkan alamat dompet dana asuransi kami. Kami mengajak semua bursa lain untuk melakukan hal yang sama," ujar CEO Binance, Changpeng Zhao.
"Hal ini akan menguntungkan seluruh ekosistem kripto dan menunjukkan kepada pemerintah, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya komitmen kolektif kami untuk menjunjung tinggi kepercayaan, integritas, dan transparansi dalam ekosistem kripto," sambungnya.
Dana SAFU sendiri sempat digunakan Binance untuk memulihkan dana pengguna di beberapa kasus. Salah satu kasus yang paling dikenal terjadi di bulan Mei 2018. Dana asuransi ini pun digunakan untuk mengompensasi dana pengguna yang hilang karena serangan minting Cover finance di bulan Desember kemarin.
Dalam beberapa minggu terakhir, salah satu bursa kripto, crypto.com, diretas dengan kerugian sebesar USD33,8 juta bersama bursa lain Bitmart, yang mengalami peretasan dana sebesar USD200 juta dana dicuri. Secara keseluruhan, diperkirakan sekitar USD1 miliar hilang dari berbagai platform DeFi dan bursa terpusat karena peretasan dan eksploitasi.
Inilah alasan di balik komitmen Binance untuk menjaga dana asuransi kripto terbesar dan meningkatkan transparansi dana tersebut ke pengguna. Langkah yang diambil Binance untuk mempublikasikan alamat dana asuransinya ini juga sejalan dengan yang diambil oleh bursa kripto internasional lain seperti Coinbase dan FTX.
Dana SAFU sendiri merupakan langkah yang diluncurkan oleh Binance di tahun 2018 untuk melindungi kepentingan pengguna. Dana asuransi ini didapatkan dengan mengalokasikan persentase tertentu dari biaya perdagangan yang Binance tetapkan.
“Transparansi adalah elemen penting dalam membangun kepercayaan, itulah sebabnya kami menerbitkan alamat dompet dana asuransi kami. Kami mengajak semua bursa lain untuk melakukan hal yang sama," ujar CEO Binance, Changpeng Zhao.
"Hal ini akan menguntungkan seluruh ekosistem kripto dan menunjukkan kepada pemerintah, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya komitmen kolektif kami untuk menjunjung tinggi kepercayaan, integritas, dan transparansi dalam ekosistem kripto," sambungnya.
Dana SAFU sendiri sempat digunakan Binance untuk memulihkan dana pengguna di beberapa kasus. Salah satu kasus yang paling dikenal terjadi di bulan Mei 2018. Dana asuransi ini pun digunakan untuk mengompensasi dana pengguna yang hilang karena serangan minting Cover finance di bulan Desember kemarin.
Baca Juga
Dalam beberapa minggu terakhir, salah satu bursa kripto, crypto.com, diretas dengan kerugian sebesar USD33,8 juta bersama bursa lain Bitmart, yang mengalami peretasan dana sebesar USD200 juta dana dicuri. Secara keseluruhan, diperkirakan sekitar USD1 miliar hilang dari berbagai platform DeFi dan bursa terpusat karena peretasan dan eksploitasi.
Inilah alasan di balik komitmen Binance untuk menjaga dana asuransi kripto terbesar dan meningkatkan transparansi dana tersebut ke pengguna. Langkah yang diambil Binance untuk mempublikasikan alamat dana asuransinya ini juga sejalan dengan yang diambil oleh bursa kripto internasional lain seperti Coinbase dan FTX.
(akr)
tulis komentar anda