Langit Ukraina Tetap Terbuka Jelang Invasi Rusia, Keselamatan Penerbangan Dijamin

Selasa, 15 Februari 2022 - 09:32 WIB
Ukraina berjanji bakal tetap mengambil langkah untuk menjaga wilayah udaranya tetap terbuka setelah KLM menjadi maskapai besar pertama yang menangguhkan penerbangan ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv menjelang invasi Rusia. Foto/Dok Reuters
KIEV - Ukraina berjanji bakal tetap mengambil langkah untuk menjaga wilayah udaranya tetap terbuka setelah KLM menjadi maskapai besar pertama yang menangguhkan penerbangan ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Hal ini menjelang invasi Rusia seiring ketegangan yang terus meningkat di perbatasan Ukraina meskipun ada upaya diplomatik untuk meredakan situasi.

Sebagai informasi KLM adalah maskapai penerbangan nasional Belanda yang berkantor pusat di Amstelveen, dengan operasinya berpusat di Bandara Amsterdam Schipol. KLM juga merupakan anggota dari aliansi maskapai SkyTeam. KLM didirikan pada tahun 1919, sehingga KLM adalah maskapai penerbangan tertua yang masih beroperasi hingga saat ini dengan nama yang sama.





Ukraina mengatakan siap menanggung kewajiban keuangan untuk keselamatan penerbangan di wilayah udara negara itu. Maskapai lain berpeluang mengikuti jejak KLM karena naiknya biaya asuransi.

Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Kirill Tymoshenko mengatakan, pada akhir pekan bahwa negara itu bersedia menanggung sebagian biayanya. Dia menulis dalam sebuah postingan di Facebook: "Ukraina siap membuat komitmen keuangan untuk keselamatan pesawat di langit Ukraina,".

"Untuk menjamin keselamatan penerbangan, pemerintah hari ini memutuskan untuk mengalokasikan dana dari Dana Cadangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ke Kementerian Infrastruktur. Penjaminan akan diberikan kepada perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, perusahaan leasing, dan maskapai penerbangan."

Laporan mengatakan uang yang dialokasikan sekitar 16,6 miliar hryvnyas (setara dengan 404 juta pounds).

Industri perjalanan sendiri masih dihantui oleh memori penerbangan Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh saat terbang di dekat zona konflik timur Ukraina pada Juli 2014. Semua 298 penumpang dan awak di dalam penerbangan Amsterdam-Kuala Lumpur tewas seketika.

Pada hari Minggu kemarin, maskapai penerbangan Ukraina, SkyUp mengatakan, penerbangannya dari Portugal ke Kyiv terpaksa mendarat di Moldova setelah perusahaan penyewaan pesawat Irlandia mencabut izin untuk menyeberang ke Ukraina. SkyUp menerangkan, perusahaan leasing Eropa menuntut maskapai Ukraina mengembalikan pesawat mereka ke wilayah udara UE (Uni Eropa) dalam waktu 48 jam.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More