Serap Listrik dari PLTM Pantan Cuaca, PLN UIW Aceh Hemat Rp22 Miliar per Tahun
Sabtu, 19 Februari 2022 - 22:01 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) siap menyerap produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ( PLTM ) Pantan Cuaca berkapasitas 4,5 megawatt (MW) yang akan dibangun di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam.
Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) antara PLN dengan PT Hidro Jaya Konstruksi yang merupakan Special Purpose Company konsorsium antara PT Hidro Jaya Perkasa bersama perusahaan asal Korea Selatan, Dohwa Engineering Co. Ltd.
PLTM ini terletak di Kabupaten Gayo Lues yang secara kelistrikan merupakan wilayah isolated yang selama ini pasokan listriknya ditopang dari genset. Daerah ini memiliki potensi sumber daya alam dan pariwisata serta dikenal sebagai penghasil kopi Gayo Aceh.
Direktur Megaproyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, beroperasinya PLTM Pantan Cuaca akan mampu meningkatkan bauran energi di Aceh. Proyek dengan nilai investasi Rp160 miliar ini rencananya mulai beroperasi penuh pada 2024.
"PLN mendukung penuh operasional PLTM Pantan Cuaca ini. Tentunya produksi PLTM Pantan Cuaca pada tahun 2024 menjadi salah satu pendukung tercapainya target bauran EBT sebesar 23% pada 2025," ujar Wiluyo dalam keterangannya, Sabtu (19/2/2022).
Nantinya PLTM ini akan terhubung jaringan 20 kV penyulang Rikit Gaib di sistem isolated Blangkejeren.
Dia mengatakan, PLN membeli listrik dari PLTM ini dengan harga yang kompetitif sebesar Rp940 per kilowatthour (kWh) atau sebesar USD6,57 sen/kWh. Menurut Wiluyo, dengan operasionalnya PLTM ini maka PLN berpotensi menekan BPP Aceh.
Saat ini BPP subsistem isolated setempat dibanderol Rp1.800 per kWh, sehingga pembelian tenaga listrik dari PLTM ini memberikan potensi penghematan sebesar Rp22 miliar per tahun.
Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) antara PLN dengan PT Hidro Jaya Konstruksi yang merupakan Special Purpose Company konsorsium antara PT Hidro Jaya Perkasa bersama perusahaan asal Korea Selatan, Dohwa Engineering Co. Ltd.
PLTM ini terletak di Kabupaten Gayo Lues yang secara kelistrikan merupakan wilayah isolated yang selama ini pasokan listriknya ditopang dari genset. Daerah ini memiliki potensi sumber daya alam dan pariwisata serta dikenal sebagai penghasil kopi Gayo Aceh.
Direktur Megaproyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, beroperasinya PLTM Pantan Cuaca akan mampu meningkatkan bauran energi di Aceh. Proyek dengan nilai investasi Rp160 miliar ini rencananya mulai beroperasi penuh pada 2024.
"PLN mendukung penuh operasional PLTM Pantan Cuaca ini. Tentunya produksi PLTM Pantan Cuaca pada tahun 2024 menjadi salah satu pendukung tercapainya target bauran EBT sebesar 23% pada 2025," ujar Wiluyo dalam keterangannya, Sabtu (19/2/2022).
Nantinya PLTM ini akan terhubung jaringan 20 kV penyulang Rikit Gaib di sistem isolated Blangkejeren.
Dia mengatakan, PLN membeli listrik dari PLTM ini dengan harga yang kompetitif sebesar Rp940 per kilowatthour (kWh) atau sebesar USD6,57 sen/kWh. Menurut Wiluyo, dengan operasionalnya PLTM ini maka PLN berpotensi menekan BPP Aceh.
Saat ini BPP subsistem isolated setempat dibanderol Rp1.800 per kWh, sehingga pembelian tenaga listrik dari PLTM ini memberikan potensi penghematan sebesar Rp22 miliar per tahun.
Lihat Juga :
tulis komentar anda