Minyak Goreng Masih Mahal dan Langka, Erick Thohir Minta PTPN Group Jadi Solusi
Senin, 21 Februari 2022 - 10:39 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan Holding Perkebunan Nusantara atau PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group menjadi solusi di tengah kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng saat ini.
Erick Thohir mencatat tingkat produksi PTPN Group di industri sawit hanya mencapai 6% saja, meski begitu Kementerian BUMN akan menginisiasi agar masyarakat tetap memperoleh minyak goreng di pasar. Karena itu, seperempat dari produksi digunakan untuk ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat.
"Total produksi PTPN di industri sawit memang hanya 6%, namun kami tetap turun untuk berusaha membantu masyarakat. Karena itu seperempat dari produksi, kali ini kami dorong untuk ikut serta membantu ketersediaan minyak goreng di tengah-tengah masyarakat," ujar Erick melalui akun instagramnya, dikutip Senin (21/2/2022).
Ditegaskan juga oleh Erick Thohir, bahwa dengan segala kemampuan BUMN, pihaknya berusaha menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat saat ini. PTPN Group sendiri akan mendedikasikan sekitar 750.000 liter per bulan selama 5 bulan untuk mendukung program minyak goreng murah Rp14.000 per liter di seluruh Indonesia.
Holding Perkebunan Nusantara pun sudah mulai melakukan operasi pasar minyak goreng harga terjangkau di Cianjur, Jawa Barat pada akhir pekan lalu. Erick Thohir pun mengapresiasi inisiatif PTPN III yang melakukan kegiatan pasar minyak goreng ritel tahun 2022 dengan brand Nusakita tersebut.
Lalu, PTPN III kembali melakukan kegiatan pasar minyak goreng ritel 2022 dengan brand Nusakita. Kegiatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi minyak goreng dengan harga terjangkau dan menjaga stabilitas harga minyak tahun ini.
Kegiatan dilaksanakan di alun-alun Cianjur dan Kebun Gedeh PTPN VIII serta menyediakan 834 karton minyak goreng atau setara dengan 10.008 liter dengan harga Rp14.000 per liter. Pasar minyak murah digelar dengan mekanisme selisih biaya dengan harga jual menjadi beban PTPN Group Yang diambil dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Erick Thohir mencatat tingkat produksi PTPN Group di industri sawit hanya mencapai 6% saja, meski begitu Kementerian BUMN akan menginisiasi agar masyarakat tetap memperoleh minyak goreng di pasar. Karena itu, seperempat dari produksi digunakan untuk ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat.
"Total produksi PTPN di industri sawit memang hanya 6%, namun kami tetap turun untuk berusaha membantu masyarakat. Karena itu seperempat dari produksi, kali ini kami dorong untuk ikut serta membantu ketersediaan minyak goreng di tengah-tengah masyarakat," ujar Erick melalui akun instagramnya, dikutip Senin (21/2/2022).
Ditegaskan juga oleh Erick Thohir, bahwa dengan segala kemampuan BUMN, pihaknya berusaha menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat saat ini. PTPN Group sendiri akan mendedikasikan sekitar 750.000 liter per bulan selama 5 bulan untuk mendukung program minyak goreng murah Rp14.000 per liter di seluruh Indonesia.
Holding Perkebunan Nusantara pun sudah mulai melakukan operasi pasar minyak goreng harga terjangkau di Cianjur, Jawa Barat pada akhir pekan lalu. Erick Thohir pun mengapresiasi inisiatif PTPN III yang melakukan kegiatan pasar minyak goreng ritel tahun 2022 dengan brand Nusakita tersebut.
Lalu, PTPN III kembali melakukan kegiatan pasar minyak goreng ritel 2022 dengan brand Nusakita. Kegiatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi minyak goreng dengan harga terjangkau dan menjaga stabilitas harga minyak tahun ini.
Kegiatan dilaksanakan di alun-alun Cianjur dan Kebun Gedeh PTPN VIII serta menyediakan 834 karton minyak goreng atau setara dengan 10.008 liter dengan harga Rp14.000 per liter. Pasar minyak murah digelar dengan mekanisme selisih biaya dengan harga jual menjadi beban PTPN Group Yang diambil dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).
(akr)
tulis komentar anda