Harga Minyak Sawit Tembus Rekor di Tengah Peningkatan Produksi CPO

Selasa, 22 Februari 2022 - 14:24 WIB
Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hari ini tembus level tertinggi pada perdagangan Selasa (22/2/2022) siang. Foto/Dok SINDOnews/Yorri Farli
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hari ini tembus ke level tertinggi pada perdagangan Selasa (22/2/2022) siang.

Hingga pukul 13:09 WIB di Bursa Derivatif Malaysia, harga CPO kontrak Maret 2022 naik 86 poin atau 1,39% menjadi MYR6.263 per ton dari sebelumnya MYR6.177 per ton.

Kontrak di pasar spot ini sempat menyentuh rekor barunya hingga MYR6.290, menyusul meningkatnya ketegangan Rusia dan Ukraina yang mengancam pasokan minyak nabati, biji-bijian dan minyak mentah di kawasan Laut Hitam.





Kontrak April 2022 melonjak 95 poin atau 1,61% di MYR5.990 per ton dari MYR5.895. Sedangkan kontrak teraktif yang diperdagangkan untuk Mei 2022 melesat 85 poin atau 1,49% di MYR5.760 per ton dari sebelumnya MYR5.675.

Technical Analys Reuters Wang Tao memproyeksikan harga CPO untuk kontrak Mei 2022 akan menguji area resistensi di MYR5.794-5.868 per ton. Jika tembus, maka berpotensi menuju level MYR5.986 per ton.

Sejumlah data menunjukkan bahwa kenaikan harga CPO juga disebabkan tumbuhnya permintaan ekspor di tingkat global. Data surveyor kargo Societe Generale de Surveillance mencatat tingkat ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-20 Februari 2022 meningkat 30,5% dibanding periode yang sama pada bulan Januari 2022.



Perkembangan situasi di Ukraina serta pertumbuhan ekspor memberi dampak cukup signifikan terhadap kontrak harga CPO, meskipun produksi diperkirakan lebih tinggi dari permintaan, menurut seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur, dilansir Reuters, Selasa (22/2/2022).

Persatuan Pengilang Kelapa Sawit Semenanjung Selatan atau Southern Peninsula Palm Oil Millers' Association memperkirakan produksi CPO Malaysia pada 1-20 Februari 2022 akan meningkat 11% dibanding periode yang sama bulan sebelumnya.

Kenaikan harga CPO juga mendorong prospek peralihan energi ke pasar minyak sawit, terutama untuk bahan baku biodiesel. Menurut perhitungan Refinitiv Agriculture Research, memanasnya tensi Rusia-Ukraina dapat memicu kekhawatiran atas pengiriman minyak bunga matahari dari wilayah Laut Hitam.

Berdasarkan pantauan, harga kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian China naik 1,4%, demikian halnya kontrak CPO juga melonjak 2,6%. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga terpantau nanjak 1,5%.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More