Ekonom: Perbaikan Sektor Ekonomi Akan Terjadi Secara Bertahap
Minggu, 14 Juni 2020 - 20:01 WIB
JAKARTA - Ekonom meyakini tidak hanya sektor pariwisata, namun sektor ekonomi lain pun akan menuju perbaikan dengen mulai dibukanya pembatasan. Namun demikiam, prosesnya pemulihan ekonomi diyakini tidak berlansung cepat mengingat wabah yang masih menyebar sehingga pembukaan itu juga masih dalam batasan tertentu berdasarkan protokol Covid-19.
"Industri dan para pelaku usaha tetap akan merasakan perbaikan perekonomian dalam jangka pendek karena relaksasi, tetapi tidak akan pulih segera seperti sebelum wabah," ujar Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal kepada SINDO Media di Jakarta, Minggu, (14/6/2020).
Faktor wabah yang masih menyebar memaksa sektor-sektor ekonomi hanya dibuka dalam batasan tertentu. Belum lagi ditambah dengan daya beli masyarakat yang tergerus dalam beberapa bulan terakhir, akibat banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun perumahan karyawan oleh sejumlah sektor usaha.
Terkait sektor pariwisata, Faisal mengingatkan perlunya kehati-hatian dalam menerapkan prosedur kerja guna menangkal Covid-19. Dia menyarankan, tahap awal, sektor pariwisata bisa diarahkan pada jenis wisata yang relatif aman. Misalnya, pariwisata yang menghindari kerumunan atau keramaian, seperti wisata alam ke daerah-daerah maupun pelosok.
"Pesawat terbang juga harus bertahap peningkatan batas kapasitas maksimumnya, jangan langsung 70%. Dan saya kira karena faktor daya beli, saya kira tidak langsung melonjak ke 70% namun akan bertahap seiring dengan gairah perekonomian di dalam negeri," tandasnya.
(Baca Juga: Luhut: Pemulihan Ekonomi Dampak Covid-19 Butuh Waktu 5 Tahun)
Untuk diketahui, mulai besok sejumlah sektor publik mulai dibuka. Pusat perbelanjaan, mal serta objek-objek wisata tertentu sudah mulai dibuka. Pekan lalu, kantor-kantor yang ada di Jakarta, baik swasta maupun BUMN sudah lebih dulu memulai aktivitas secara terbatas dengan berbagi shift.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, saat inilah tahapan new normal diuji melalui fasilitas-fasilitas publik. Untuk sektor transportasi, pembagian shift jam kerja bisa dilakukan mengantisipasi pergerakan masyarakat melalui travel demand management (TDM).
Menurut dia, pembagian shift jam kerja bisa dilakukan. Di sisi lain, Satuan Gugus Tugas Covid-19 juga bisa meminta Kementerian untuk mengatur jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk meminta Kementerian BUMN mengatur pola kerja pegawai BUMN.
"Industri dan para pelaku usaha tetap akan merasakan perbaikan perekonomian dalam jangka pendek karena relaksasi, tetapi tidak akan pulih segera seperti sebelum wabah," ujar Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal kepada SINDO Media di Jakarta, Minggu, (14/6/2020).
Faktor wabah yang masih menyebar memaksa sektor-sektor ekonomi hanya dibuka dalam batasan tertentu. Belum lagi ditambah dengan daya beli masyarakat yang tergerus dalam beberapa bulan terakhir, akibat banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun perumahan karyawan oleh sejumlah sektor usaha.
Terkait sektor pariwisata, Faisal mengingatkan perlunya kehati-hatian dalam menerapkan prosedur kerja guna menangkal Covid-19. Dia menyarankan, tahap awal, sektor pariwisata bisa diarahkan pada jenis wisata yang relatif aman. Misalnya, pariwisata yang menghindari kerumunan atau keramaian, seperti wisata alam ke daerah-daerah maupun pelosok.
"Pesawat terbang juga harus bertahap peningkatan batas kapasitas maksimumnya, jangan langsung 70%. Dan saya kira karena faktor daya beli, saya kira tidak langsung melonjak ke 70% namun akan bertahap seiring dengan gairah perekonomian di dalam negeri," tandasnya.
(Baca Juga: Luhut: Pemulihan Ekonomi Dampak Covid-19 Butuh Waktu 5 Tahun)
Untuk diketahui, mulai besok sejumlah sektor publik mulai dibuka. Pusat perbelanjaan, mal serta objek-objek wisata tertentu sudah mulai dibuka. Pekan lalu, kantor-kantor yang ada di Jakarta, baik swasta maupun BUMN sudah lebih dulu memulai aktivitas secara terbatas dengan berbagi shift.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, saat inilah tahapan new normal diuji melalui fasilitas-fasilitas publik. Untuk sektor transportasi, pembagian shift jam kerja bisa dilakukan mengantisipasi pergerakan masyarakat melalui travel demand management (TDM).
Menurut dia, pembagian shift jam kerja bisa dilakukan. Di sisi lain, Satuan Gugus Tugas Covid-19 juga bisa meminta Kementerian untuk mengatur jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk meminta Kementerian BUMN mengatur pola kerja pegawai BUMN.
tulis komentar anda