Shell Putus Kerja Sama dengan Rusia Imbas Invasi ke Ukraina
Selasa, 01 Maret 2022 - 10:49 WIB
LONDON - Shell , perusahaan minyak dan gas multinasional bakal mengakhiri semua usaha patungannya dengan perusahaan raksasa energi Rusia, Gazprom setelah invasi ke Ukraina. Langkah ini mencakup 27,5% saham raksasa minyak di pabrik gas alam cair terbesar.
Kepala Eksekutif Shell, Ben van Beurden mengatakan, perusahaan "terkejut dengan hilangnya nyawa di Ukraina".
Kebijakan Shell ini mengikuti langkah serupa oleh BP, yaitu melepas sahamnya di perusahaan minyak milik negara Rusia, Rosneft. Diterangkan Shell akan keluar dari fasilitas utama Sakhalin II, yang 50% dimiliki dan dioperasikan oleh Gazprom.
Langkah ini juga berarti Shell bakal menjual 50% sahamnya di dua proyek ladang minyak Siberia, serta mengakhiri keterlibatannya dalam pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman, dimana Shell ikut membantu membiayai di antara banyak perusahaan lain.
Pipa sepanjang 1.200 km di bawah Laut Baltik telah ditunda oleh para menteri Jerman sebagai bentuk respons atas perang Rusia Ukraina . Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin, Shell mengutarakan bahwa mereka mengharapkan langkah ini juga akan berlaku untuk "entitas terkait" dengan Gazprom, akan bernilai sekitar USD3 miliar.
Biaya terkait keputusan ini baru akan dirinci pada laporan akhir tahun ini.
Kami Tidak Tinggal Diam
"Keputusan kami untuk keluar adalah keputusan yang kami ambil dengan keyakinan. Kami tidak bisa dan kami tidak akan tinggal diam," kata van Beurden dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (1/3/2022).
Kepala Eksekutif Shell, Ben van Beurden mengatakan, perusahaan "terkejut dengan hilangnya nyawa di Ukraina".
Baca Juga
Kebijakan Shell ini mengikuti langkah serupa oleh BP, yaitu melepas sahamnya di perusahaan minyak milik negara Rusia, Rosneft. Diterangkan Shell akan keluar dari fasilitas utama Sakhalin II, yang 50% dimiliki dan dioperasikan oleh Gazprom.
Langkah ini juga berarti Shell bakal menjual 50% sahamnya di dua proyek ladang minyak Siberia, serta mengakhiri keterlibatannya dalam pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman, dimana Shell ikut membantu membiayai di antara banyak perusahaan lain.
Pipa sepanjang 1.200 km di bawah Laut Baltik telah ditunda oleh para menteri Jerman sebagai bentuk respons atas perang Rusia Ukraina . Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin, Shell mengutarakan bahwa mereka mengharapkan langkah ini juga akan berlaku untuk "entitas terkait" dengan Gazprom, akan bernilai sekitar USD3 miliar.
Biaya terkait keputusan ini baru akan dirinci pada laporan akhir tahun ini.
Kami Tidak Tinggal Diam
"Keputusan kami untuk keluar adalah keputusan yang kami ambil dengan keyakinan. Kami tidak bisa dan kami tidak akan tinggal diam," kata van Beurden dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (1/3/2022).
tulis komentar anda