Le Minerale Berkomitmen Perluas Jangkauan Pengelolaan dan Edukasi Sampah PET
Selasa, 08 Maret 2022 - 10:09 WIB
“Ekonomi sirkular adalah solusi yang baik dalam soal penanganan limbah plastik. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, mampu menghemat permintaan sumber daya alam, bisa mengurangi impor bahan baku sampah plastik untuk industri daur ulang yang masih kekurangan, dan mendatangkan nafkah bagi masyarakat pengepul. Sebuah win-win solution,” tegas Vivien.
Penyerahan bantuan modal usaha bergulir untuk mitra ADUPI
Visi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale
Pendekatan ekonomi sirkular yang jelas ini harus dibarengi dengan aksi nyata yang diinisiasi pihak swasta untuk mengelola dan menangani sampah secara terpadu.
Apalagi Indonesia sudah memiliki UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, di mana salah satu isinya tentang Extended Producer Responsibility (EPR). Le Minerale berkomitmen dalam penerapan program EPR guna menangani masalah sampah bersama dengan KLHK.
Hal ini yang mendorong Le Minerale untuk menginisiasi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) pada 23 Februari 2021, berkolaborasi dengan multi-stakeholder; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI).
GESN Le Minerale memiliki program kerja untuk meningkatkan persentase pengumpulan plastik pasca konsumsi untuk didaur ulang lebih dari 20% oleh para mitra, melalui bimbingan operasional, pemberian mesin, modal kerja, dan edukasi.
Visi dan tujuan dari GESN Le Minerale ini adalah mengumpulkan sampah plastik pasca konsumsi, mensinergikan mult-stakeholder, dan mengedukasi pemilahan sampah. Hingga saat ini, Le Minerale sudah berkolaborasi dengan 17 stakeholder di antaranya: ADUPI, IPI, Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Plasticpay dan juga Fakultas Teknik UI. Kerja sama ini juga mencakup kegiatan mengedukasi dan mendukung pengelolaan sampah plastik di rumah dan lingkungan masyarakat.
“Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale harus menjadi katalis untuk percepat kolaborasi kemitraan dan hasil kerja yang konkret. Le Minerale beserta para mitra berharap program kerja ini dapat menjadi solusi tepat dalam mengatasi permasalahan sampah plastik.” ujar Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya.
Penyerahan bantuan modal usaha bergulir untuk mitra ADUPI
Visi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale
Pendekatan ekonomi sirkular yang jelas ini harus dibarengi dengan aksi nyata yang diinisiasi pihak swasta untuk mengelola dan menangani sampah secara terpadu.
Apalagi Indonesia sudah memiliki UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, di mana salah satu isinya tentang Extended Producer Responsibility (EPR). Le Minerale berkomitmen dalam penerapan program EPR guna menangani masalah sampah bersama dengan KLHK.
Hal ini yang mendorong Le Minerale untuk menginisiasi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) pada 23 Februari 2021, berkolaborasi dengan multi-stakeholder; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI).
GESN Le Minerale memiliki program kerja untuk meningkatkan persentase pengumpulan plastik pasca konsumsi untuk didaur ulang lebih dari 20% oleh para mitra, melalui bimbingan operasional, pemberian mesin, modal kerja, dan edukasi.
Visi dan tujuan dari GESN Le Minerale ini adalah mengumpulkan sampah plastik pasca konsumsi, mensinergikan mult-stakeholder, dan mengedukasi pemilahan sampah. Hingga saat ini, Le Minerale sudah berkolaborasi dengan 17 stakeholder di antaranya: ADUPI, IPI, Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Plasticpay dan juga Fakultas Teknik UI. Kerja sama ini juga mencakup kegiatan mengedukasi dan mendukung pengelolaan sampah plastik di rumah dan lingkungan masyarakat.
“Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale harus menjadi katalis untuk percepat kolaborasi kemitraan dan hasil kerja yang konkret. Le Minerale beserta para mitra berharap program kerja ini dapat menjadi solusi tepat dalam mengatasi permasalahan sampah plastik.” ujar Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya.
tulis komentar anda