Perang Rusia-Ukraina Bikin 4 Perusahaan Pilih Tutup Ketimbang Cari Untung
Kamis, 10 Maret 2022 - 17:35 WIB
2. Toyota Motor Corp
Perusahaan berikutnya yang tutup dan menarik diri dari Rusia adalah Toyota Motor Corp. Perusahaan Jepang ini bergabung dengan perusahaan lain yang terlebih dahulu menarik diri dari Rusia. Toyota Motor Corp mengatakan bahwa pihaknya menghentikan produksi St.Petersburg mulai 4 Maret 2022, serta menghentikan pengiriman kendaraan ke Rusia.
Padahal, produksi Toyota di St.Petersburg mencapai sekitar 80.000 kendaraan pada tahun 2021. Selain itu, pabrik Toyota di St.Petersburg juga mempekerjakan sekitar 2.600 orang. Pihak Toyota juga membenarkan adanya gangguan pasokan terkait konflik Rusia dengan Ukraina.
Selain Toyota sendiri, para kompetitornya seperti Honda juga telah menghentikan ekspor mobil dan motor ke Rusia.
3. Daimler Truck
Perusahaan berikutnya yang tutup dan menarik diri dari Rusia adalah Daimler Truck. Daimler Truck memutuskan penghentian bisnisnya di Rusia menyusul perang yang terjadi. Daimler Truck Holding AG merupakan salah satu produsen kendaraan komersial terbesar di dunia.
Daimler Truck telah menangguhkan semua kerja sama dengan mitra usaha patungan lokal Kamaz PJSC yang 47% sahamnya dimiliki oleh konglomerat Rusia, Rostec.
4. General Motors
General Motors menjadi nama selanjutnya dari perusahaan yang tutup atau menarik diri dari Rusia karena pecahnya perang Rusia dengan Ukraina. Pihak General Motors mengkonfirmasi penghentian pengiriman barangnya ke Rusia dengan sejumlah alasan seperti faktor pasokan dan hal lain yang berada di luar kendali perusahaan.
Perusahaan yang bermarkas di Detroit, Amerika Serikat, tersebut walaupun tidak memiliki pabrik di Rusia, namun tetap memasok ribuan kendaraan setiap tahunnya. Selain General Motors, perusahaan lain seperti Volvo Car, hingga Harley Davidson Inc juga telah mengumumkan penghentian penjualan dan produksinya di Rusia.
Perusahaan berikutnya yang tutup dan menarik diri dari Rusia adalah Toyota Motor Corp. Perusahaan Jepang ini bergabung dengan perusahaan lain yang terlebih dahulu menarik diri dari Rusia. Toyota Motor Corp mengatakan bahwa pihaknya menghentikan produksi St.Petersburg mulai 4 Maret 2022, serta menghentikan pengiriman kendaraan ke Rusia.
Padahal, produksi Toyota di St.Petersburg mencapai sekitar 80.000 kendaraan pada tahun 2021. Selain itu, pabrik Toyota di St.Petersburg juga mempekerjakan sekitar 2.600 orang. Pihak Toyota juga membenarkan adanya gangguan pasokan terkait konflik Rusia dengan Ukraina.
Selain Toyota sendiri, para kompetitornya seperti Honda juga telah menghentikan ekspor mobil dan motor ke Rusia.
3. Daimler Truck
Perusahaan berikutnya yang tutup dan menarik diri dari Rusia adalah Daimler Truck. Daimler Truck memutuskan penghentian bisnisnya di Rusia menyusul perang yang terjadi. Daimler Truck Holding AG merupakan salah satu produsen kendaraan komersial terbesar di dunia.
Daimler Truck telah menangguhkan semua kerja sama dengan mitra usaha patungan lokal Kamaz PJSC yang 47% sahamnya dimiliki oleh konglomerat Rusia, Rostec.
4. General Motors
General Motors menjadi nama selanjutnya dari perusahaan yang tutup atau menarik diri dari Rusia karena pecahnya perang Rusia dengan Ukraina. Pihak General Motors mengkonfirmasi penghentian pengiriman barangnya ke Rusia dengan sejumlah alasan seperti faktor pasokan dan hal lain yang berada di luar kendali perusahaan.
Perusahaan yang bermarkas di Detroit, Amerika Serikat, tersebut walaupun tidak memiliki pabrik di Rusia, namun tetap memasok ribuan kendaraan setiap tahunnya. Selain General Motors, perusahaan lain seperti Volvo Car, hingga Harley Davidson Inc juga telah mengumumkan penghentian penjualan dan produksinya di Rusia.
tulis komentar anda