Aset Para Miliarder Rusia Ini Jadi Target Baru Inggris, Total Kekayaan Rp1.862 Triliun
Rabu, 16 Maret 2022 - 14:36 WIB
LONDON - Menteri Luar Negeri, Liz Truss mengutarakan, Inggris bakal melangkah lebih jauh dan lebih cepat dari sebelumnya untuk menekan orang-orang terdekat Presiden Vladimir Putin. Berikut daftar miliarder Rusia yang menjadi target dalam370 sanksi terbaru Inggris sebagai respons atas Perang Ukraina.
"Kami meminta pertanggungjawaban mereka atas keterlibatan mereka dalam kejahatan Rusia di Ukraina. Bekerja sama dengan sekutu kami, kami akan terus meningkatkan tekanan pada Putin dan memotong dana untuk mesin perang Rusia," paparnya.
Semakin banyak orang Rusia yang menjadi sasaran sanksi terbaru Inggris dan sekutu baratnya sejak Presiden Putin melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah mengeluarkan, permohonan untuk sanksi yang lebih kuat dan intervensi militer Barat ketika penembakan Rusia terhadap kota-kota Ukraina telah menelan jumlah korban tewas yang semakin tinggi.
Dalam panggilan video dengan Perdana Menteri Boris Johnson, Zelensky mengatakan "kita masih bisa menghentikan mesin perang Rusia" dan sangat penting untuk melakukannya karena jika tidak "mereka akan datang untuk Anda".
Pekan lalu, Inggris memberlakukan pembekuan aset dan larangan perjalanan kepada pemilik Chelsea FC, Roman Abramovich dan 386 anggota parlemen Rusia yang memilih untuk mengakui dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur sebagai negara merdeka.
Gelombang sanksi lebih lanjut diumumkan pada Selasa pagi, dalam koordinasi dengan Uni Eropa. Hal itu terkait perdagangan dengan Rusia dan termasuk kenaikan tarif impor 35% untuk vodka Rusia dan ratusan barang lainnya senilai 900 juta pounds atau setara Rp16,76 triliun (Kurs Rp18.623 per pounds).
Paket terbaru sanksi Inggris ditargetkan kepada individu serta organisasi yang memiliki hubungan dengan pemerintahan Presiden Putin. Beberapa dari mereka telah disetujui oleh sekutu Barat, di antaranya Mishustin dan Peskov, yang digambarkan oleh AS sebagai "pemasok utama propaganda Putin".
"Kami meminta pertanggungjawaban mereka atas keterlibatan mereka dalam kejahatan Rusia di Ukraina. Bekerja sama dengan sekutu kami, kami akan terus meningkatkan tekanan pada Putin dan memotong dana untuk mesin perang Rusia," paparnya.
Semakin banyak orang Rusia yang menjadi sasaran sanksi terbaru Inggris dan sekutu baratnya sejak Presiden Putin melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah mengeluarkan, permohonan untuk sanksi yang lebih kuat dan intervensi militer Barat ketika penembakan Rusia terhadap kota-kota Ukraina telah menelan jumlah korban tewas yang semakin tinggi.
Dalam panggilan video dengan Perdana Menteri Boris Johnson, Zelensky mengatakan "kita masih bisa menghentikan mesin perang Rusia" dan sangat penting untuk melakukannya karena jika tidak "mereka akan datang untuk Anda".
Pekan lalu, Inggris memberlakukan pembekuan aset dan larangan perjalanan kepada pemilik Chelsea FC, Roman Abramovich dan 386 anggota parlemen Rusia yang memilih untuk mengakui dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur sebagai negara merdeka.
Gelombang sanksi lebih lanjut diumumkan pada Selasa pagi, dalam koordinasi dengan Uni Eropa. Hal itu terkait perdagangan dengan Rusia dan termasuk kenaikan tarif impor 35% untuk vodka Rusia dan ratusan barang lainnya senilai 900 juta pounds atau setara Rp16,76 triliun (Kurs Rp18.623 per pounds).
Paket terbaru sanksi Inggris ditargetkan kepada individu serta organisasi yang memiliki hubungan dengan pemerintahan Presiden Putin. Beberapa dari mereka telah disetujui oleh sekutu Barat, di antaranya Mishustin dan Peskov, yang digambarkan oleh AS sebagai "pemasok utama propaganda Putin".
tulis komentar anda