Pasokan Global Terganggu, Rusia Siap Ekspor Gandum ke Indonesia
Rabu, 23 Maret 2022 - 16:44 WIB
JAKARTA - Pasokan gandum dari Ukraina untuk negara-negara di dunia terganggu akibat konflik negara tersebut dengan Rusia. Indonesia sebagai pengimpor menjadi salah satu negara yang terkena dampaknya.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, negaranya sanggup menggantikan Ukraina untuk memasok kebutuhan gandum ke Indonesia, jika Indonesia memang membutuhkannya.
"Jika pemerintah Indonesia butuh lebih banyak (gandum), kami bisa menyediakannya," ujar Vorobieva dalam konferensi pers, Rabu (23/2/2022).
Lebih lanjut, Lyudmila mengatakan bahwa sejak mendapat sanksi dari negara Barat pada 2014, sektor pertanian Rusia mengalami perkembangan. "Setelah 2014, kami mengembangkan sendiri, dan menjadi eksportir gandum nomor satu," paparnya.
Selain gandum, Vorobieva mengatakan Rusia juga bisa menyediakan kebutuhan lain seperti daging dan ayam. "Semuanya tergantung pada Anda (Indonesia)," tuturnya.
Sebelumnya, harga gandum dunia sempat melonjak karena gangguan pasokan dari Ukraina. International Grains Council (IGC) Market Indicator melaporkan, harga gandum dunia mencapai USD335 per ton pada Maret 2022, naik 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan harga gandum ini dikhawatirkan ikut mengerek harga produk olahan komoditas ini.
Russia Today melaporkan, Deputi Pertama Menteri Luar Negeri Yunani Miltiadis Varvitsiotis mengatakan pada hari Selasa (22/3) bahwa Uni Eropa secara keseluruhan harus bersiap untuk defisit gandum sebagai akibat dari konflik di Ukraina dan sanksi anti-Rusia.
"Kekurangan pasokan bisa menyebabkan kenaikan harga yang signifikan dan bisa menimbulkan kerusuhan di wilayah yang lebih luas dan terutama di Afrika Utara dan Timur Tengah," katanya pada pertemuan di Brussel.
Operasi militer Rusia di Ukraina telah mempengaruhi pasokan biji-bijian dari kedua negara, yang merupakan eksportir global utama. Krisis telah mengirim harga gandum melonjak dalam beberapa pekan terakhir ke titik tertinggi sejak 2008. Harga pangan global juga mencapai rekor tertinggi di tengah kekhawatiran pasokan.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, negaranya sanggup menggantikan Ukraina untuk memasok kebutuhan gandum ke Indonesia, jika Indonesia memang membutuhkannya.
"Jika pemerintah Indonesia butuh lebih banyak (gandum), kami bisa menyediakannya," ujar Vorobieva dalam konferensi pers, Rabu (23/2/2022).
Lebih lanjut, Lyudmila mengatakan bahwa sejak mendapat sanksi dari negara Barat pada 2014, sektor pertanian Rusia mengalami perkembangan. "Setelah 2014, kami mengembangkan sendiri, dan menjadi eksportir gandum nomor satu," paparnya.
Selain gandum, Vorobieva mengatakan Rusia juga bisa menyediakan kebutuhan lain seperti daging dan ayam. "Semuanya tergantung pada Anda (Indonesia)," tuturnya.
Sebelumnya, harga gandum dunia sempat melonjak karena gangguan pasokan dari Ukraina. International Grains Council (IGC) Market Indicator melaporkan, harga gandum dunia mencapai USD335 per ton pada Maret 2022, naik 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan harga gandum ini dikhawatirkan ikut mengerek harga produk olahan komoditas ini.
Baca Juga
Russia Today melaporkan, Deputi Pertama Menteri Luar Negeri Yunani Miltiadis Varvitsiotis mengatakan pada hari Selasa (22/3) bahwa Uni Eropa secara keseluruhan harus bersiap untuk defisit gandum sebagai akibat dari konflik di Ukraina dan sanksi anti-Rusia.
"Kekurangan pasokan bisa menyebabkan kenaikan harga yang signifikan dan bisa menimbulkan kerusuhan di wilayah yang lebih luas dan terutama di Afrika Utara dan Timur Tengah," katanya pada pertemuan di Brussel.
Operasi militer Rusia di Ukraina telah mempengaruhi pasokan biji-bijian dari kedua negara, yang merupakan eksportir global utama. Krisis telah mengirim harga gandum melonjak dalam beberapa pekan terakhir ke titik tertinggi sejak 2008. Harga pangan global juga mencapai rekor tertinggi di tengah kekhawatiran pasokan.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda