Perbandingan Motor Listrik vs BBM, Siapa Paling Irit?
Kamis, 24 Maret 2022 - 20:07 WIB
JAKARTA - Pemerintah tengah gencar melakukan konversi motor berbasis BBM ke listrik . Hal tersebut dilakukan untuk mendukung transisi energi di Indonesia.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, melalui penggunaan motor listrik, pengeluaran biaya bahan bakar masyarakat bisa lebih ditekan.
"Kalau 2 liter BBM itu akan meninggalkan biaya Rp 24.000, tapi kalau menggunakan listrik dia menggunakan seperempatnya saja, yang keluar Rp 6.000. Jadi dari pemilik motor lama ini penghematan banyak," kata Arifin dikutip melalui pernyataan resmi, di Jakarta, Kamis (24/3/2022).
Selain itu, lanjutnya, dengan motor listrik pemerintah bisa menghemat impor minyak sampai 1,5 juta barel per hari (bph). Adapun, konsumsi BBM kendaraan motor masyarakat per hari mencapai 240 juta kiloliter (kl) hingga 10 tahun mendatang.
"Kalau 120 juta kendaraan menggunakan konsumsi BBM dua liter per hari, kalau dalam 10 tahun kita ganti semua kendaraan berbahan bakar BBM ke listrik, akan menghemat 240 juta liter BBM per hari," tuturnya.
Dengan begitu, negara bisa menghemat impor minyak mentah dan juga mengurangi emisi karbon. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20.
"Konversi ini akan terus kita intensifkan. Semoga dengan adanya konversi ini juga bisa mendorong industri kendaraan listrik bisa semakin berkembang. Sehingga motor listrik bisa dibuat dalam negeri dan bisa meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri," kata Arifin.
Kementerian ESDM berkomitmen untuk terus melaksanakan program konversi motor BBM ke listrik melalui pengembangan industri-industri pendukung lain. Hal ini diharapkan mampu mempercepat terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Saat ini sudah ada lebih dari 100 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dengan 85 persen menggunakan home charging. Ini akan terus kita dorong, sehingga semua masyarakat bisa menggunakan energi listrik dan akan mengurangi bahan bakar fosil," katanya.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, melalui penggunaan motor listrik, pengeluaran biaya bahan bakar masyarakat bisa lebih ditekan.
"Kalau 2 liter BBM itu akan meninggalkan biaya Rp 24.000, tapi kalau menggunakan listrik dia menggunakan seperempatnya saja, yang keluar Rp 6.000. Jadi dari pemilik motor lama ini penghematan banyak," kata Arifin dikutip melalui pernyataan resmi, di Jakarta, Kamis (24/3/2022).
Selain itu, lanjutnya, dengan motor listrik pemerintah bisa menghemat impor minyak sampai 1,5 juta barel per hari (bph). Adapun, konsumsi BBM kendaraan motor masyarakat per hari mencapai 240 juta kiloliter (kl) hingga 10 tahun mendatang.
"Kalau 120 juta kendaraan menggunakan konsumsi BBM dua liter per hari, kalau dalam 10 tahun kita ganti semua kendaraan berbahan bakar BBM ke listrik, akan menghemat 240 juta liter BBM per hari," tuturnya.
Dengan begitu, negara bisa menghemat impor minyak mentah dan juga mengurangi emisi karbon. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20.
"Konversi ini akan terus kita intensifkan. Semoga dengan adanya konversi ini juga bisa mendorong industri kendaraan listrik bisa semakin berkembang. Sehingga motor listrik bisa dibuat dalam negeri dan bisa meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri," kata Arifin.
Baca Juga
Kementerian ESDM berkomitmen untuk terus melaksanakan program konversi motor BBM ke listrik melalui pengembangan industri-industri pendukung lain. Hal ini diharapkan mampu mempercepat terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Saat ini sudah ada lebih dari 100 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dengan 85 persen menggunakan home charging. Ini akan terus kita dorong, sehingga semua masyarakat bisa menggunakan energi listrik dan akan mengurangi bahan bakar fosil," katanya.
(nng)
tulis komentar anda