Kookmin Bank Akuisisi Bukopin, Bukti Kepercayaan Investor Asing

Rabu, 17 Juni 2020 - 12:14 WIB
Masuknya Kookmin Bank ke Bank Bukopin menjadi bukti kepercayaan investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin menilai masuknya Kookmin Bank Korea di Bank Bukopin menjadi sentimen sangat positif bagi perbankan di Indonesia. Menurutnya itu terjadi karena potensi besar Indonesia yang masih dipercaya oleh investor asing.

"Sentimen positif karena pihak asing percaya dengan Indonesia dan Korea memang tertarik di sektor keuangan kita. Mereka masuk memang pas waktunya," ujar Ferry di Jakarta, Rabu (17/6/2020).

Lebih lanjut dia juga mengatakan masuknya Kookmin juga akan memberikan kontribusi positif kepada bisnis Bukopin khususnya segmen UMKM. Pihak Kookmin juga telah berkomitmen untuk melakukan sinergi di industri UMKM. "Kookmin sangat mampu memajukan sektor UMKM karena secara kapital mereka kuat," ujarnya.



(Baca Juga: OJK Pastikan Komitmen Kookmin Bank Perkuat Modal Bukopin)

Dalam akuisisi Bank Bukopin, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sebagai komitmen Kookmin telah merealisasikan penguatan permodalan dan likuiditas yang dibutuhkan Bank Bukopin serta menciptakan peluang bisnis-bisnis baru ke Indonesia. OJK mengharapkan masyarakat tidak terpengaruh dengan berita yang memuat surat tanggal 10 juni 2020 yang sudah tidak sesuai dengan kondisi terakhir.

OJK mendukung Kookmin Bank sebagai investor dan memantau pelaksanaan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPS LB (Luar Biasa) Bank Bukopin. Selain itu, OJK mengharapkan kerja sama media massa untuk melakukan konfirmasi kepada OJK jika terdapat informasi yang berkaitan dengan sektor jasa keuangan sehingga tidak menimbulkan rumor negatif yang memiliki dampak terhadap kepercayaan sektor jasa keuangan.

Selama 2019 lalu kinerja perseroan berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp69,54 triliun, meningkat 4,67% dibandingkan dengan realisasi penyaluran kredit pada 2018 sebesar Rp66,44 triliun. Segmen kredit yang disalurkan untuk nasabah sebagian besarnya segmen ritel mencapai 68,44% dari total kredit. Namun pertumbuhan tertinggi dicatat untuk segmen UMKM yaitu sebesar Rp30,99 triliun dan segmen Konsumer sebesar Rp16,60 triliun.

Di sisi lain, tingkat kepercayaan masyarakat kepada Perseroan juga terus meningkat. Hal itu terlihat dari realisasi Dana Pihak Ketiga yang mencapai Rp80,81 triliun, tumbuh 6% dibandingkan dengan posisi Dana Pihak Ketiga pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp76,15 triliun. Pertumbuhan DPK terbesar disumbang dari segmen ritel sebesar Rp55,31 triliun.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More