Sociolla Bidik Potensi Ekonomi Perempuan Indonesia Rp831,5 Triliun
Rabu, 30 Maret 2022 - 17:05 WIB
JAKARTA - Sociolla atau dikenal Social Bella mengincar potensi ekonomi dari ekosistem perempuan Indonesia mencapai USD59 miliar atau setara dengan Rp831,5 triliun.
Co-Founder & President Social Bella Christopher Madiam mengatakan perusahaan akan menerapkan model bisnis baru yang disebut SHEcosystem tepat pada peringatan 7 tahun berdirinya Sociolla. Langkah tersebut diyakini mampu membangun dan menghubungkan beberapa ekosistem dari berbagai industri berbeda menjadi satu ekosistem yang terintegrasi.
"Dengan ekspansi ini, kami dapat melayani seluruh SHEconomy di Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai USD59 miliar dengan proyeksi CAGR sebesar 9,4 persen," kata dia dalam konferensi virtual, di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia Sociolla menjalankan 4 pilar bisnis tambahan lainnya, yaitu aplikasi super di bidang kecantikan SoCo, media kecantikan dengan ayanan end-to-end O2O marketing Beauty Journal, Brand Development dengan layanan distributor produk kecantikan dan perawatan diri dari hulu ke hilir, serta Lilla, platform untuk ibu dan anak.
Co-Founder & CEO Social Bella John Rasjid mengatakan saat pandemi melanda awal 2020 lalu berdampak pada bisnis dari berbagai industri. Namun demkian Social Bella justru dapat beradaptasi dengan dan melanjutkan rencana ekspansi.
Tidak hanya melakukan pengembangan bisnis di Indonesia, Social Bella juga melakukan ekspansi ke Vietnam pada 2020. Dalam waktu dekat perwakilan Vietnam akan menghadirkan gerai ke-10 dan telah merencanakan sejumlah gerai lainnya di berbagai kota di Vietnam.
Pada 2021, Social Bella melakukan ekspansi gerai omnichannel yang pertumbuhannya mencapai 10 kali lipat sejak gerai pertama dibuka pada 2019. Saat ini menurut pemaparannya, Social Bella juga memiliki 24 gudang multifungsi yang tersebar di wilayah Indonesia sehingga dapat melayani lebih dari 55.000 titik penjualan untuk bisnis Brand Development.
Selain dengan ekspansi bisnis yang agresif perusahaan terus aktif mengembangkan tim dengan hampir 2.000 karyawan yang tersebar di Indonesia, Vietnam, dan India.
Co-Founder & President Social Bella Christopher Madiam mengatakan perusahaan akan menerapkan model bisnis baru yang disebut SHEcosystem tepat pada peringatan 7 tahun berdirinya Sociolla. Langkah tersebut diyakini mampu membangun dan menghubungkan beberapa ekosistem dari berbagai industri berbeda menjadi satu ekosistem yang terintegrasi.
"Dengan ekspansi ini, kami dapat melayani seluruh SHEconomy di Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai USD59 miliar dengan proyeksi CAGR sebesar 9,4 persen," kata dia dalam konferensi virtual, di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia Sociolla menjalankan 4 pilar bisnis tambahan lainnya, yaitu aplikasi super di bidang kecantikan SoCo, media kecantikan dengan ayanan end-to-end O2O marketing Beauty Journal, Brand Development dengan layanan distributor produk kecantikan dan perawatan diri dari hulu ke hilir, serta Lilla, platform untuk ibu dan anak.
Co-Founder & CEO Social Bella John Rasjid mengatakan saat pandemi melanda awal 2020 lalu berdampak pada bisnis dari berbagai industri. Namun demkian Social Bella justru dapat beradaptasi dengan dan melanjutkan rencana ekspansi.
Tidak hanya melakukan pengembangan bisnis di Indonesia, Social Bella juga melakukan ekspansi ke Vietnam pada 2020. Dalam waktu dekat perwakilan Vietnam akan menghadirkan gerai ke-10 dan telah merencanakan sejumlah gerai lainnya di berbagai kota di Vietnam.
Pada 2021, Social Bella melakukan ekspansi gerai omnichannel yang pertumbuhannya mencapai 10 kali lipat sejak gerai pertama dibuka pada 2019. Saat ini menurut pemaparannya, Social Bella juga memiliki 24 gudang multifungsi yang tersebar di wilayah Indonesia sehingga dapat melayani lebih dari 55.000 titik penjualan untuk bisnis Brand Development.
Selain dengan ekspansi bisnis yang agresif perusahaan terus aktif mengembangkan tim dengan hampir 2.000 karyawan yang tersebar di Indonesia, Vietnam, dan India.
tulis komentar anda