Pesan Hary Tanoesoedibjo untuk Pebisnis Muda: Berpikir Matang dan Tangkap Peluang

Kamis, 31 Maret 2022 - 12:50 WIB
Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo memberikan, pesan kepada para pebisnis muda agar sigap menangkap peluang bisnis, namun tetap mempertimbangkan potensi dan risiko dengan matang. Foto/Dok
JAKARTA - Generasi muda memiliki banyak peluang menjalankan bisnis terutama di era digital saat ini. Namun, banyak dari peluang tersebut yang terlewat karena tidak dieksekusi dengan baik.

Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo memberikan, pesan kepada para pebisnis muda agar sigap menangkap peluang bisnis, namun tetap mempertimbangkan potensi dan risiko dengan matang.

"Jangan terlalu banyak mikir, langsung saja dijalankan. Kalian masih muda, kalaupun gagal, mudah-mudahan semoga enggak, masih bisa mulai lagi. Tapi dipikirkan matang-matang, jangan asal-asalan mencoba," ujar Hary dalam HIPMI Digital Fest Part 2, Kamis (31/3/2022).





Lebih lanjut Ia bercerita, ketika pandemi Covid-19 menyerang, sebagian bisnisnya mengalami keterpurukan, mulai dari hotel hingga properti. Namun, dirinya dengan jeli melihat peluang yang muncul di krisis tersebut.

"Di pandemi, kita tahu orang work from home, study from home. Akhirnya kita (MNC Group) genjot digital, akhirnya berhasil. Jadi kesempatan itu ada di tiap situasi, bedanya hanya dari cara kita memandang," ujarnya.

Menurutnya, jika MNC Group tidak langsung menangkap peluang bisnis tersebut, mungkin perusahaan yang dirinya pimpin akan tertinggal. Demikian juga dengan memulai bisnis baru.

Ketika memulai usaha, lanjutnya, pebisnis harus tekun dan tahan banting. Hary mengatakan, dirinya memulai bisnis pada tahun 1989. Pada saat krisis finansial tahun 1998, Ia melakukan merger dan akuisisi perusahaan hingga 2001.



Setelah memiliki tabungan yang cukup, dirinya membeli RCTI, Indovision dan menciptakan MNC Group untuk menaungi perusahaan yang dia kelola. "Saya kelola, saya besarkan, akhirnya masuk pasar modal, 2007 TV saya go public, saya IPO dan itu terbesar di Indonesia dengan nilai USD520 juta. Lalu berkembang hingga hari ini," ujarnya.

Hary menekankan, dari pengalamannya dapat diambil pelajaran bahwa bisnis yang besar dimulai dari langkah kecil. Bisnis bisa menjadi besar asalkan pengelola bisnis tersebut tekun dan fokus di satu bidang.

"Sukses besar itu akumulasi dari sukses-sukses kecil. Jadi jangan sepelekan sukses-sukses kecil," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More