Badan Pangan Nasional Inginkan Pembeli dan Pedagang Sama-sama Untung
Minggu, 03 April 2022 - 13:39 WIB
JAKARTA - Sebagai upaya menjaga ketahanan pangan Indonesia, Badan Pangan Nasional mengajak stakeholders pangan untuk meningkatkan konektivitas antara hulu dan hilir, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi.
“Eksosistem hulu hingga hilir itu harus terkoneksi dengan baik. Ini membutuhkan dukungan dari semua pihak. Keberadaan pasar sangat penting dalam proses pendistribusian pangan dari produsen untuk sampai ke masyarakat sebagai konsumen,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Minggu (3/4/2022).
Arief meminta kepada pedagang pasar agar dapat menerapkan sistem rantai dingin (cold chain) sehingga umur simpan komoditas pangan dapat terjaga.
“Konektivitas pangan penting dalam menjaga ketahanan pangan. Melalui sinergi ekosistem pangan, maka pangan dapat tersedia setiap waktu di semua wilayah. Konsumen mendapat harga yang relatif stabil, dan petani, peternak, dan nelayan mendapatkan kepastian pasar dari produk yang mereka hasilkan,"ungkapnya.
Hal ini pun menurutnya sebagai upaya menjaga ketahanan pangan yang diamanahkan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu terkait mitigasi dampak pangan pada perubahan iklim di Indonesia, kolaborasi lintas kementerian/lembaga, swasta maupun pemangku kepentingan lainnya.
“Kami telah menyiapkan skema dan kebijakan untuk penguatan pangan, dengan penguatan di hulu dan meningkatkan serapan petani, peternak di hilir sebagai optimalisasi serapan pangan domestik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
Arief mengatakan dalam mewujudkan konektivitas pangan, negara perlu memiliki stok, dan stok ini dapat terkoneksi dengan pedagang di pasar yang nantinya akan didukung BUMN pangan seperti penugasan kepada Bulog dan Holding Pangan ID FOOD.
“Eksosistem hulu hingga hilir itu harus terkoneksi dengan baik. Ini membutuhkan dukungan dari semua pihak. Keberadaan pasar sangat penting dalam proses pendistribusian pangan dari produsen untuk sampai ke masyarakat sebagai konsumen,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Minggu (3/4/2022).
Arief meminta kepada pedagang pasar agar dapat menerapkan sistem rantai dingin (cold chain) sehingga umur simpan komoditas pangan dapat terjaga.
“Konektivitas pangan penting dalam menjaga ketahanan pangan. Melalui sinergi ekosistem pangan, maka pangan dapat tersedia setiap waktu di semua wilayah. Konsumen mendapat harga yang relatif stabil, dan petani, peternak, dan nelayan mendapatkan kepastian pasar dari produk yang mereka hasilkan,"ungkapnya.
Hal ini pun menurutnya sebagai upaya menjaga ketahanan pangan yang diamanahkan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu terkait mitigasi dampak pangan pada perubahan iklim di Indonesia, kolaborasi lintas kementerian/lembaga, swasta maupun pemangku kepentingan lainnya.
“Kami telah menyiapkan skema dan kebijakan untuk penguatan pangan, dengan penguatan di hulu dan meningkatkan serapan petani, peternak di hilir sebagai optimalisasi serapan pangan domestik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
Arief mengatakan dalam mewujudkan konektivitas pangan, negara perlu memiliki stok, dan stok ini dapat terkoneksi dengan pedagang di pasar yang nantinya akan didukung BUMN pangan seperti penugasan kepada Bulog dan Holding Pangan ID FOOD.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda