IHSG Dibuka Tergelincir Iringi Kejatuhan Bursa Utama Asia
Kamis, 18 Juni 2020 - 09:28 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Kamis (18/6/2020) dibuka tergelincir untuk menghentikan tren penguatan setelah tembus level 5.000 pada sesi sebelumnya. Pagi ini tercatat, IHSG jatuh -12,20 poin atau -0,24% menjadi 4.975,57.
Sebelumnya bursa saham Tanah Air pada perdagangan tengah pekan kemarin, menguat ke posisi 4.987,78. Raihan itu 1,318 poin atau 0,026% lebih tinggi dari IHSG, Selasa (16/6) yang bertengger di 4.986,46.
( )
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini tercatat sebesar Rp24 miliar dengan volume mencapai 57 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp2,74 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,95 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp4,70 miliar. Tercatat sebesar 31 saham menguat, 77 saham melemah dan 61 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT. Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) naik Rp150 menjadi Rp6.750, PT. Transcoal Pacific Tbk (TCPI) bertambah Rp30 ke posisi Rp4.850 dan PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) meningkat Rp20 menjadi Rp1.800.
Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp-250 menjadi Rp48.300, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menyusut Rp100 ke posisi Rp6.450 serta PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) berkurang Rp150 menjadi Rp5.675.
Hal serupa terjadi pada bursa saham Asia, dimana pada Kamis pagi sebagian besar mengalami penurunan saat investor terus menimbang implikasi dari peningkatan baru-baru ini dalam kasus virus corona.
Di Jepang, indeks Nikkei jatuh 1,27% dalam perdagangan pagi sementara indeks Topix jatuh 1,05%. Selanjutnya indeks Kospi, Korea Selatan juga tergelincir sebesar 0,61%.
Indeks Hang Seng, Hong Kong juga turun 1,06% pada awal perdagangan. Sedangkan bursa saham daratan China terpantau mixed alias variatif, dengan Komposit Shanghai lebih rendah 0,37% sementara komponen Shenzhen diperdagangkan sedikit lebih tinggi.
Bursa patokan Australia, S&P/ASX 200 merosot cukup dalam mencapai 1,48%. Sentimen datang dari angka pengangguran Australia di bulan Mei yang naik menjadi 7,1% dari revisi 6,4% pada bulan April, menurut Biro Statistik Australia. Itu adalah yang tertinggi sejak Oktober 2001, menurut Reuters. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,75% lebih rendah.
Sebelumnya bursa saham Tanah Air pada perdagangan tengah pekan kemarin, menguat ke posisi 4.987,78. Raihan itu 1,318 poin atau 0,026% lebih tinggi dari IHSG, Selasa (16/6) yang bertengger di 4.986,46.
( )
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini tercatat sebesar Rp24 miliar dengan volume mencapai 57 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp2,74 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,95 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp4,70 miliar. Tercatat sebesar 31 saham menguat, 77 saham melemah dan 61 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT. Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) naik Rp150 menjadi Rp6.750, PT. Transcoal Pacific Tbk (TCPI) bertambah Rp30 ke posisi Rp4.850 dan PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) meningkat Rp20 menjadi Rp1.800.
Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp-250 menjadi Rp48.300, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menyusut Rp100 ke posisi Rp6.450 serta PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) berkurang Rp150 menjadi Rp5.675.
Hal serupa terjadi pada bursa saham Asia, dimana pada Kamis pagi sebagian besar mengalami penurunan saat investor terus menimbang implikasi dari peningkatan baru-baru ini dalam kasus virus corona.
Di Jepang, indeks Nikkei jatuh 1,27% dalam perdagangan pagi sementara indeks Topix jatuh 1,05%. Selanjutnya indeks Kospi, Korea Selatan juga tergelincir sebesar 0,61%.
Indeks Hang Seng, Hong Kong juga turun 1,06% pada awal perdagangan. Sedangkan bursa saham daratan China terpantau mixed alias variatif, dengan Komposit Shanghai lebih rendah 0,37% sementara komponen Shenzhen diperdagangkan sedikit lebih tinggi.
Bursa patokan Australia, S&P/ASX 200 merosot cukup dalam mencapai 1,48%. Sentimen datang dari angka pengangguran Australia di bulan Mei yang naik menjadi 7,1% dari revisi 6,4% pada bulan April, menurut Biro Statistik Australia. Itu adalah yang tertinggi sejak Oktober 2001, menurut Reuters. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,75% lebih rendah.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda