Harta Miliarder Ukraina Raib Rp138,8 Triliun Sejak Invasi Rusia

Jum'at, 08 April 2022 - 11:33 WIB
Harta miliarder Ukraina turun USD9,7 miliar yang jika dirupiahkan setara Rp138,8 triliun (Kurs Rp14.316 per USD) atau 45% dari sebelum invasi Rusia. Foto/Dok
KIEV - Harta tujuh orang Ukraina dalam Daftar Miliarder Dunia 2022 berkurang miliaran dolar dibandingkan dengan tahun 2021. Perang Rusia Ukraina telah menelan ribuan korban jiwa dan menghancurkan beberapa kota terbesar di Ukraina, hingga membuat beberapa infrastruktur negara menjadi puing.

Para miliarder Ukraina , banyak di antaranya memiliki aset utama di industri mulai dari baja, batu bara hingga pertambangan serta perbankan. Lalu invasi Rusia telah menyebabkan kerusakan besar pada aset mereka dan secara signifikan mengurangi harta kekayaan miliknya.

Sulit memantau pergerakan bisnis yang diselimuti kabut perang, namun Forbes memperkirakan bahwa harta kekayaan miliarder Ukraina secara gabungan mencapai USD11,9 miliar.





Angka tersebut mengalami penurunan USD7 miliar setara Rp100 triliun dari USD18,9 miliar dalam daftar Miliarder Dunia 2021 Forbes, yang diterbitkan pada Maret 2021 lalu, ketika raja cokelat Petro Poroshenko masih menjadi seorang miliarder sebelum Vlad Yatsenko, salah satu pendiri bank digital Revolut, bergabung dengan klub miliarder.

Secara kolektif, harta miliarder Ukraina turun USD9,7 miliar yang jika dirupiahkan setara Rp138,8 triliun (Kurs Rp14.316 per USD) atau 45% dari sebelum invasi Rusia dimulai pada 28 Februari. Salah satu alasan harta miliarder Ukraina tidak mengalami penurunan tajam, lantaran sejumlah besar aset mereka disimpan di luar Ukraina.

Forbes menemukan tujuh miliarder Ukraina paling top untuk daftar Miliarder Dunia tahun ini. Salah satu taipan paling terkemuka di negara itu, Petro Poroshenko yang sempat menjabat sebagai presiden Ukraina dari 2014 hingga 2019 harus keluar dari daftar.

Kekayaan bersihnya turun lebih dari setengah menjadi sekitar USD700 juta, karena perusahaan gula Roshen kehilangan sekitar 75% dari nilainya dan terpaksa menutup dua pabrik di Kyiv dan Boryspil karena dekat wilayah perang.

Sebelum invasi, orang-orang terkaya Ukraina merapatkan barisan dengan pemerintah di Kyiv, dimana banyak dari mereka terbang kembali ke negara itu untuk menunjukkan dukungannya. Beberapa juga telah mengambil langkah-langkah untuk membantu upaya perang.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More