10 Negara dengan Jumlah Miliarder Terbanyak di 2022, Rusia Masih Masuk Daftar
Minggu, 10 April 2022 - 08:30 WIB
JAKARTA - 75 negara atau wilayah di enam benua mengklaim menjadi rumah bagi para miliarder di tahun 2022. Namun secara keseluruhan jumlah miliarder di seluruh dunia mengalami penurunan dari 2.755 tahun lalu menjadi 2.668.
Apa alasan terbesar terjadinya penurunan? salah satunya karena China dihantam wabah Covid-19 berkepanjangan yang mengganggu rantai pasokan dan manufaktur. Ditambah regulasi baru perusahaan teknologi dan hubungan Beijing dengan Rusia juga menjadi kekhawatiran.
Beberapa miliarder China yang paling terdampak termasuk Mantan Chairman Pinduoduo, Colin Huang serta bos raksasa internet Tencent Holdings, Ma Huateng dan Jack Ma dari Alibaba. Dengan 539 miliarder yang turun dari tahun lalu, China masih menjadi negara dengan miliarder terbanyak kedua.
Negara lain yang kehilangan banyak miliarder adalah Rusia. Invasi Presiden Vladmimir Putin ke Ukraina dan reaksi cepat dari masyarakat internasional mengirim pasar Rusia terjun bebas pada bulan Februari.
Secara signifikan, jumlah miliarder Rusia berkurang 34 orang dari tahun 2021 lalu seiring kemerosotan harga saham, nilai mata uang rubel anjlok serta sanksi yang menghantam aset oligarki Rusia. Harta kekayaan kolektif para miliarder di Rusia menyusut dari USD584 miliar tahun lalu menjadi USD320 miliar tahun ini.
Beberapa menjadi pecundang terbesar termasuk di antaranya raja minyak Vagit, Alekperov dan Alexey Mordashov, yang sebelumnya menyandang gelar orang terkaya di Rusia.
Namun tidak semua orang super kaya mengalami nasib buruk tahun ini. Amerika Serikat mencetak rekor dengan jumlah 735 miliarder, untuk menjadikannya sebagai negara dengan jumlah miliarder paling banyak. Jumlah itu naik dari 724 miliarder tahun lalu.
Secara keseluruhan, miliarder Amerika bernilai USD4,7 triliun, angka tersebut meningkat dari USD4,4 triliun dalam daftar tahun 2021. Delapan dari 10 orang terkaya di dunia adalah orang Amerika, dipimpin oleh orang terkaya nomor satu di dunia, Elon Musk yang punya harta kekayaan sekitar USD219 miliar.
Apa alasan terbesar terjadinya penurunan? salah satunya karena China dihantam wabah Covid-19 berkepanjangan yang mengganggu rantai pasokan dan manufaktur. Ditambah regulasi baru perusahaan teknologi dan hubungan Beijing dengan Rusia juga menjadi kekhawatiran.
Beberapa miliarder China yang paling terdampak termasuk Mantan Chairman Pinduoduo, Colin Huang serta bos raksasa internet Tencent Holdings, Ma Huateng dan Jack Ma dari Alibaba. Dengan 539 miliarder yang turun dari tahun lalu, China masih menjadi negara dengan miliarder terbanyak kedua.
Negara lain yang kehilangan banyak miliarder adalah Rusia. Invasi Presiden Vladmimir Putin ke Ukraina dan reaksi cepat dari masyarakat internasional mengirim pasar Rusia terjun bebas pada bulan Februari.
Secara signifikan, jumlah miliarder Rusia berkurang 34 orang dari tahun 2021 lalu seiring kemerosotan harga saham, nilai mata uang rubel anjlok serta sanksi yang menghantam aset oligarki Rusia. Harta kekayaan kolektif para miliarder di Rusia menyusut dari USD584 miliar tahun lalu menjadi USD320 miliar tahun ini.
Beberapa menjadi pecundang terbesar termasuk di antaranya raja minyak Vagit, Alekperov dan Alexey Mordashov, yang sebelumnya menyandang gelar orang terkaya di Rusia.
Namun tidak semua orang super kaya mengalami nasib buruk tahun ini. Amerika Serikat mencetak rekor dengan jumlah 735 miliarder, untuk menjadikannya sebagai negara dengan jumlah miliarder paling banyak. Jumlah itu naik dari 724 miliarder tahun lalu.
Secara keseluruhan, miliarder Amerika bernilai USD4,7 triliun, angka tersebut meningkat dari USD4,4 triliun dalam daftar tahun 2021. Delapan dari 10 orang terkaya di dunia adalah orang Amerika, dipimpin oleh orang terkaya nomor satu di dunia, Elon Musk yang punya harta kekayaan sekitar USD219 miliar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda