Likuiditas yang Memadai Bisa Dorong Penurunan Suku Bunga Bank
Kamis, 18 Juni 2020 - 17:23 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perbankan tetap memadai dan mendukung berlanjutnya penurunan suku bunga. Likuiditas memadai itu tecermin pada rerata harian volume pasar uang antar-bank (PUAB) Mei 2020 yang tetap tinggi, yakni Rp9,9 triliun. Selain itu, terihat juga dari rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) yang tetap besar yakni 25,14% pada April 2020.
"Perkembangan ini berdampak positif pada penurunan suku bunga. Pada Mei 2020, rerata suku bunga PUAB O/N dan suku bunga JIBOR tenor 1 minggu bergerak stabil di sekitar level BI7DRR yakni 4,33% dan 4,60%," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (18/6/2020). ( Baca: Terus Masuk, Modal Asing Jadi Pendongkrak Rupiah )
Dia melanjutkan rata-rata tertimbang suku bunga deposito dan kredit modal kerja menurun menjadi 5,84% dan 9,60%. Penurunan suku bunga ini sejalan transmisi penurunan suku bunga Bank Indonesia yang telah dilakukan, dan strategi Bank Indonesia dalam menjaga kecukupan likuditas perekonomian.
"Di tengah kondisi suku bunga yang menurun, pertumbuhan besaran moneter M1 dan M2 pada April 2020 masih lemah, yakni tercatat 8,4% (yoy) dan 8,6% (yoy), atau menurun dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya," katanya.
Dia menambahkan, perkembangan ini dipengaruhi perekonomian yang belum kuat sehingga mengakibatkan lemahnya permintaan uang, termasuk permintaan kredit.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional, khususnya restrukturisasi kredit perbankan," tukasnya.
"Perkembangan ini berdampak positif pada penurunan suku bunga. Pada Mei 2020, rerata suku bunga PUAB O/N dan suku bunga JIBOR tenor 1 minggu bergerak stabil di sekitar level BI7DRR yakni 4,33% dan 4,60%," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (18/6/2020). ( Baca: Terus Masuk, Modal Asing Jadi Pendongkrak Rupiah )
Dia melanjutkan rata-rata tertimbang suku bunga deposito dan kredit modal kerja menurun menjadi 5,84% dan 9,60%. Penurunan suku bunga ini sejalan transmisi penurunan suku bunga Bank Indonesia yang telah dilakukan, dan strategi Bank Indonesia dalam menjaga kecukupan likuditas perekonomian.
"Di tengah kondisi suku bunga yang menurun, pertumbuhan besaran moneter M1 dan M2 pada April 2020 masih lemah, yakni tercatat 8,4% (yoy) dan 8,6% (yoy), atau menurun dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya," katanya.
Dia menambahkan, perkembangan ini dipengaruhi perekonomian yang belum kuat sehingga mengakibatkan lemahnya permintaan uang, termasuk permintaan kredit.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional, khususnya restrukturisasi kredit perbankan," tukasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda