Lakukan Ekspansi Pasar, PT Sasa Inti Ekspor Perdana ke Bulgaria
Selasa, 12 April 2022 - 17:31 WIB
JAKARTA - PT Sasa Inti yang dikenal dengan ragam bumbu masakan di Indonesia, resmi melakukan ekspansi pasar dengan melakukan ekspor ke Bulgaria melalui produk kelapa parut kering lemak tinggi atau high fat desiccated coconut.
Pelepasan perdana produk desiccated coconut yang ditandai dengan keberangkatan kontainer ini disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Albania, dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta, dan Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional (selaku perwakilan dari PT Sasa Inti), Hadi Santoso.
Acara pelepasan yang digelar di pabrik pengolahan produk Sasa di Cikarang, Jawa Barat, pada Senin (8/4/2022) ini dihadiri juga oleh Dirjen Perdagangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, komisaris PT Rodamas Inti Internasional Frankie Sibarani, serta perwakilan GAPMMI, Johan Mulyawan.
Keberhasilan melakukan ekspor perdana high fat desiccated coconut ke Bulgaria tidak lepas dari kerja keras tim juga dukungan penuh Duta Besar Luar Biasa, Iwan Bogananta, serta tim KBRI Sofia. Hal ini diucapkan Hadi Santoso dalam sambutannya, ia juga mengatakan jika ekspansi pasar ini bukan hanya untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya, namun sebagai tanda sepakat dengan program pemerintah Spice Up the World.
“Jadi kami memiliki visi besar untuk meninggikan popularitas dari pada makanan Indonesia di dunia, karena kami percaya bahwa makanan Indonesia tidak hanya eksklusif dibuat untuk orang Indonesia, tapi juga harus bisa dihargai, dicintai, dan dinikmati oleh seluruh masyarakat dunia. Dan kita juga percaya makanan indonesia itu bisa bersaing dengan produk-produk makanan-makanan dunia lainnya,” kata Hadi Santoso Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional dalam sambutannya.
Kelapa yang diolah oleh PT Sasa Inti menggunakan kelapa berkualitas tinggi yang dapat berkompetisi dengan kelapa lainnya seperti, kelapa Filipina yang dikenal akan kualitasnya. Dijelaskan oleh Hadi Santoso, bahwa timnya selalu memikirkan bagaimana cara untuk selalu bisa berkompetisi dengan produk dunia, sehingga dapat melakukan kerjasama yang berkesinambungan dan dapat tersebar ke negara-negara lainnya.
Persiapan untuk melakukan ekspansi pasar telah disiapkan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI Iwan Bogananta sebelum keberangkatannya ke Bulgaria dengan mencari potensi produk unggulan Indonesia yang dapat dikembangkan. Hingga akhirnya, kesempatan melakukan ekspor ini terbuka atas kerja sama yang dilakukan bersama P.I.C Co.
Pada permulaan ekspor, produk yang dikirimkan sebanyak 600 hingga 1000 ton kelapa parut kering (desiccated coconut). Diharapkan, ke depannya dapat lebih banyak produk-produk unggulan yang dapat dikirimkan ke wilayah Eropa melalui Bulgaria.
“Ke depan akan kita kembangkan, dan saya yakin masih banyak produk-produk unggulan nasional yang kita bawa ke Bulgaria. Sampai saat ini yang saya lihat desiccated coconut Bulgaria ini selama ini ngambilnya dari Srilanka. Saat ini mencoba di Indonesia, ke depan akan terus dari Indonesia,” tutur Iwan Bogananta.
Diketahui, PT Sasa Inti melalui produk desiccated coconut akan menjadi pemasok bahan utama untuk pabrik rendang pertama di Bulgaria. Selain itu, kelapa parut kering ini nantinya dijadikan sebagai bahan mentah untuk produksi makanan lainnya di Bulgaria. Bulgaria juga diharapkan dapat menjadi hub bagi pemasaran produk Sasa untuk menjangkau negara-negara lainnya di benua Eropa. Dengan pencapaian yang diraih PT Sasa Inti, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan rasa bangganya.
“Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada pak dubes atas kerja kerasnya. Selamat ini adalah terobosan baru untradisional market buat Indonesia supaya kita bisa mewarnai dunia dengan rempah-rempah dan sari rasa Indonesia, spice up the World, Indonesia Spice Up the Wolrd. Terima kasih sekali lagi, Pak Hadi,” tutupnya.
Muhammad Lutfi juga berharap, jika rempah-rempah Indonesia lainnya akan dapat mewarnai kuliner dunia. CM
Pelepasan perdana produk desiccated coconut yang ditandai dengan keberangkatan kontainer ini disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Albania, dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta, dan Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional (selaku perwakilan dari PT Sasa Inti), Hadi Santoso.
Acara pelepasan yang digelar di pabrik pengolahan produk Sasa di Cikarang, Jawa Barat, pada Senin (8/4/2022) ini dihadiri juga oleh Dirjen Perdagangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, komisaris PT Rodamas Inti Internasional Frankie Sibarani, serta perwakilan GAPMMI, Johan Mulyawan.
Keberhasilan melakukan ekspor perdana high fat desiccated coconut ke Bulgaria tidak lepas dari kerja keras tim juga dukungan penuh Duta Besar Luar Biasa, Iwan Bogananta, serta tim KBRI Sofia. Hal ini diucapkan Hadi Santoso dalam sambutannya, ia juga mengatakan jika ekspansi pasar ini bukan hanya untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya, namun sebagai tanda sepakat dengan program pemerintah Spice Up the World.
“Jadi kami memiliki visi besar untuk meninggikan popularitas dari pada makanan Indonesia di dunia, karena kami percaya bahwa makanan Indonesia tidak hanya eksklusif dibuat untuk orang Indonesia, tapi juga harus bisa dihargai, dicintai, dan dinikmati oleh seluruh masyarakat dunia. Dan kita juga percaya makanan indonesia itu bisa bersaing dengan produk-produk makanan-makanan dunia lainnya,” kata Hadi Santoso Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional dalam sambutannya.
Kelapa yang diolah oleh PT Sasa Inti menggunakan kelapa berkualitas tinggi yang dapat berkompetisi dengan kelapa lainnya seperti, kelapa Filipina yang dikenal akan kualitasnya. Dijelaskan oleh Hadi Santoso, bahwa timnya selalu memikirkan bagaimana cara untuk selalu bisa berkompetisi dengan produk dunia, sehingga dapat melakukan kerjasama yang berkesinambungan dan dapat tersebar ke negara-negara lainnya.
Persiapan untuk melakukan ekspansi pasar telah disiapkan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI Iwan Bogananta sebelum keberangkatannya ke Bulgaria dengan mencari potensi produk unggulan Indonesia yang dapat dikembangkan. Hingga akhirnya, kesempatan melakukan ekspor ini terbuka atas kerja sama yang dilakukan bersama P.I.C Co.
Pada permulaan ekspor, produk yang dikirimkan sebanyak 600 hingga 1000 ton kelapa parut kering (desiccated coconut). Diharapkan, ke depannya dapat lebih banyak produk-produk unggulan yang dapat dikirimkan ke wilayah Eropa melalui Bulgaria.
“Ke depan akan kita kembangkan, dan saya yakin masih banyak produk-produk unggulan nasional yang kita bawa ke Bulgaria. Sampai saat ini yang saya lihat desiccated coconut Bulgaria ini selama ini ngambilnya dari Srilanka. Saat ini mencoba di Indonesia, ke depan akan terus dari Indonesia,” tutur Iwan Bogananta.
Diketahui, PT Sasa Inti melalui produk desiccated coconut akan menjadi pemasok bahan utama untuk pabrik rendang pertama di Bulgaria. Selain itu, kelapa parut kering ini nantinya dijadikan sebagai bahan mentah untuk produksi makanan lainnya di Bulgaria. Bulgaria juga diharapkan dapat menjadi hub bagi pemasaran produk Sasa untuk menjangkau negara-negara lainnya di benua Eropa. Dengan pencapaian yang diraih PT Sasa Inti, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan rasa bangganya.
“Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada pak dubes atas kerja kerasnya. Selamat ini adalah terobosan baru untradisional market buat Indonesia supaya kita bisa mewarnai dunia dengan rempah-rempah dan sari rasa Indonesia, spice up the World, Indonesia Spice Up the Wolrd. Terima kasih sekali lagi, Pak Hadi,” tutupnya.
Muhammad Lutfi juga berharap, jika rempah-rempah Indonesia lainnya akan dapat mewarnai kuliner dunia. CM
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda