Erick Thohir: Pemulihan BUMN Butuh Waktu Dua Tahun
Jum'at, 19 Juni 2020 - 09:13 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan perusahaan-perusahaan milik negara butuh waktu sekitar dua tahun untuk pulih dan kembali ke titik normal.
Hal ini berdasarkan survei dari 500 perusahaaan dunia yang mayoritas memprediksi perekonomian dunia baru akan kembali normal pada kuartal I/2022. Kendati demikian, Erick berharap prediksi tersebut meleset dan perekonomian pulih lebih cepat.
"Walaupun hanya 40% yang bilang (pulih) lebih cepat, ya mudah-mudahan yang 52% salah, tapi memang pemulihan ekonomi kira-kira butuh dua tahun," kata Erick di Jakarta, Kamis (18/6/2020).
(Baca Juga: Erick Thohir Mau Pangkas BUMN hingga Tinggal 70 Perusahaan)
Erick mengatakan, kesehatan dan ekonomi merupakan dua sektor yang tak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, Erick meminta kepada masyarakat dan jajarannya di Kementerian BUMN untuk bisa menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru atau new normal. "Tidak bisa seperti zaman dulu, sulit sekarang harus adaptasi, terus ekonomi kita jalankan," katanya.
Dia mengatakan 75% CEO menyebut perusahaan besar di dunia telah dipaksa untuk go digital akibat wabah COVID-19. Tak hanya itu, wabah COVID-19 juga telah memaksa masyarakat untuk go digital.
Hal ini berdasarkan survei dari 500 perusahaaan dunia yang mayoritas memprediksi perekonomian dunia baru akan kembali normal pada kuartal I/2022. Kendati demikian, Erick berharap prediksi tersebut meleset dan perekonomian pulih lebih cepat.
"Walaupun hanya 40% yang bilang (pulih) lebih cepat, ya mudah-mudahan yang 52% salah, tapi memang pemulihan ekonomi kira-kira butuh dua tahun," kata Erick di Jakarta, Kamis (18/6/2020).
(Baca Juga: Erick Thohir Mau Pangkas BUMN hingga Tinggal 70 Perusahaan)
Erick mengatakan, kesehatan dan ekonomi merupakan dua sektor yang tak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, Erick meminta kepada masyarakat dan jajarannya di Kementerian BUMN untuk bisa menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru atau new normal. "Tidak bisa seperti zaman dulu, sulit sekarang harus adaptasi, terus ekonomi kita jalankan," katanya.
Dia mengatakan 75% CEO menyebut perusahaan besar di dunia telah dipaksa untuk go digital akibat wabah COVID-19. Tak hanya itu, wabah COVID-19 juga telah memaksa masyarakat untuk go digital.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda